SUKABUMITIMES.COM – Masalah lingkungan hidup terus menjadi pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian besar dari semua pihak. Begitu juga dengan pemerintah Kota Sukabumi juga memberikan perhatian besar terkait kelestarian lingkungan hidup dengan menjadikan isu lingkungan menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan daerah.
Hal ini terlihat dari penyelenggaraan Focus Grup Discussion (FGD) dan penetapan isu prioritas lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi di Hotel Horison, pada Jumat (31/5/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji mengatakan, bahwa isu kelestarian lingkungan hidup memiliki kaitan erat dengan kesehatan masyarakat dan kondisi kita secara keseluruhan.
“FGD di penyusunan dokumen kebijakan pengelolaan lingkungan hidup menjadi landasan dalam memahami kondisi terkini masalah lingkungan hidup di Kota Sukabumi,” kata Kusmana Hartadji kepada sukabumitimes.
Kusmana menambahkan bahwa dalam kurun waktu dua tahun berturut-turut, yaitu Tahuan 2022 dan 2023, kota Sukabumi berhasil meriah penghargaan Raksa Prasada dan kategori kota sedang terbaik tingkat nasional dalam penyusunan dokumen lingkungan.
“Ingat meskipun begitu, sebenarnya prosentase hutan kota di Kota Sukabumi ini kurang dari 20 persen. Oleh karena itu, kita harus fokus pada penyusunan dokumen lingkungan hidup dan penanganan isu-isu prioritas menjadi krusial,” lanjutnya.
Pj. Wali Kota Sukabumi mengungkapkan bahwa dalam FGD yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini menghasilkan tiga isu yang menjadi skala prioritas yang akan dilakukan dalam menata Kota Sukabumi.
“Alhamdulillah dalam FGD kali ini telah menghasilkan tiga isu prioritas, yaitu pengelolaan persampahan, kualitas dan kuantitas air, serta kebencanaan,” ungkapnya.
Ketiga isu yang jadi prioritas ini nantinya akan dituangkan dalam dokumen kebijakan untuk lingkungan hidup
“Ya, isu ini nanti disusun untuk menjadi dasar kebijakan sehingga nanti bisa ditangani lebih fokus untuk memperoleh alokasi anggaran, termasuk nanti dari kita dan juga diusulkan ke pusat. Jadi ini sebagai landasan dasar untuk menjadi program prioritas kita. Selain di lingkungan hidup juga untuk meningkatkan tipe keorganisasian, terutama terkait dengan badan kebencanaan daerah,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan mengungkapkan bahwa intinya adalah kita saat ini melaksanakan pembangunan untuk mentargetkan pertumbuhan di semua sektor.
“Tentu ini sebagai implementasinya akan membangun infrastruktur kemudian akses perkotaan demikian juga dari sisi invetasi yang tentu saja tiap ditingkatkan. Sebagai konsekuensinya nanti akan ada pertumbuhan fisik, baik jalan, jembatan, bangunan industri, pergudangan, perdagangan, dan rumah sakit,” bebernya.
Disisi lain, runga gerak kita Sukabumi ini sempit, dimana dengan luas wilayah Yang relatif kecil, sehingga harus ada keseimbangan dalam lingkungan hidupnya.
‘jangan sampai pembangunan yang kita rencanakan berdampak pada lingkungan hidup. Jangan sampai pembangunan yang kita lakukan membawa dampak, terutama dampak lingkungan hidup,” ujarnya.
Untuk itu, dari pihak pemerintah kota Sukabumi Makanya kemudian mengeluarkan kebijakan untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dengan lingkungan.
Ketika Asep Irawan ditanya masih banyak pembangunan yang dilakukan tidak memperhatikan lingkungan, dirinya menegaskan berawal dari bagaimana proses perencanannya kita buat dokumentasinya, kemudian secara implementasi ada pengendalian Itu upaya preventif, aksi lapangan ada perijinan, akomodasi lingkungan hidup diantaranya analisis dampak lingkungan (Amdal).
“Kedua, monitoring di lapangan itu bisa ajuan dari masyarakat maupun secara regular kami juga melakukan monitoring, nanti bisa berupa teguran maupun punishment,” pungkasnya. (sya)