SUKABUMITIMES.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi terus melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Pilkada serentak, kali ini insan pers yang menjadi sasarannya yang dikemas dalam bentuk gathering media yang bertempat di Episentrum Pondok Halimun Kabupaten Sukabumi pada Kamis (14/11/2204)
Ketua KPU kota Sukabumi, Imam Sutrisno mengatakan hari ini kita pastikan bahwa jalinan relasi, sinergi dan komunikasi tetap berjalan dengan baik diantara KPU dan media.
“Kita mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam rangka menginformasikan dan melaksanakan pendidikan politik masyakarat serta menjaga kualitas demokrasi berjalan dengan baik di kota Sukabumi,” kata Imam Sutrisno dalam sambutannya pada Kamis (14/11/2024).
Tidak lupa, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada insan pers yang sudah menjadi partner KPU dalam upayanya mensosialisasikan pelaksanan Pilkada 2024 ini.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada insan pers di kota Sukabumi, bukan hanya informasi yang temen-temen pers sampaikan ke masyarakat maupun dinamika yang terjadi di sekitar Pilkada, namun juga kritik dan saran yang ditujukan kepada kami,” ucapnya.
Sehingga dengan adanya kritik dan masukan tersebut, mudah-mudahan dapat kami catat dengan baik, sehingga menjadi bahan evaluasi KPU kota Sukabumi ke depannya.
Imam melanjutkan bahwa masalah informasi dan sinergitas menjadi catatan yang sangat penting untuk hari ini.
“Untuk informasi itu terkait dengan intensitas dan kualitas informasi ini tidak hanya sejauh mana masyarakat mengerti dan memahami agenda-agenda pilkada, juga turut berpengaruh pada terciptanya situasi dan kondisi yang kita harapkan dalam pilkada itu sendiri,” lanjutnya.
Pihaknya mengharapkan masyakarat bukan hanya menjadi obyek dalama Pilkada tetapi juga dapat berperan dan berkontribusi aktif bekerja sama dengan KPU.
“Dan untuk menciptakan situasi yang demikian perlu adanya informasi yang berkualitas, sehingga tatkala masyarakat terpanggil dalam kegiatan Pilkada tahu akan posisinya,” harapnya.
Dalam konteks ini, menurutnya masyakarat yang aktif dalam pilkada itu bisa menjadi bagian dari penyelenggara maupun aktif dalam mengkritisi setiap tahapan pilkada.
“Keduanya perlu terus dibiasakan termuat dan terinformasikan, dan terpublikasikan oleh media,” pintanya.
Keberadaan KPU sebagai penyelenggara Pilkada, dirinya menjamin tidak akan anti kritik.
“Bagi kami, hal demikian bukan kita anggap sesuatu hal yang tabu, bukan membuat kami resisten atau alegri, namun justru menjadi cambuk dan masukan supaya menjadi lebih baik lagi,” pendapatnya.
Informasi yang didapat masyarakat juga hendaknya Informasi yang transparan dan berimbang apa adanya.
“Sangat penting, sinergitas yang dibangun antara KPU sebagai penyelenggara pemilu maupun pilkada dan media sebagai perantara atas informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat,” ungkapnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM (Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Kota Sukabumi Seni Soniansih mengajak media untuk terus bangun sinergitas, kita bangun ikatan kekeluargaan yang baik.
“Mudah-mudahan tidak hanya berlaku hanya sampai pilkada saja, tapi berlanjut sampai 5 tahun ke depan atau sampai dengan demokrasi ini ada di negeri ini,” ajaknya.
Baginya, media adalah mitra terbaik bagi kami, media adalah mitra strategis dalam menyampaikan informasi ke masyarakat.
“Terimakasih atas dedi kasih dan perhatian dari media ke KPU kota Sukabumi. Mudah-mudahan dengan komunikasi yang baik, target KPU kota Sukabumi dengan target 80 persen pemilih bisa tercapai,” harapnya.
“Pada awal komisioner KPU kota Sukabumi kita belum terbentuk sinergi maupun kolaborasi yang kami butuhkan dan perlukan. Kita perlu membutuhkan perkenalan pada saat itu dengan komisioner KPU untuk menumbuhkan chemistry,” ungkap Ketua IJTI Sukabumi Raya Apit Haeruman saat menjadi pembicara di Gathering Media KPU bersama Media pada Kamis (14/11/2024).
Apit melanjutkan, dengan komunikasi yang intens, akhirnya mampu terjalin sinergitas dengan KPU berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, kami terus berkomunikasi mencari solusi supaya bisa berkolaborasi bagaimana menjalankan peran dan fungsi kami sebagai jurnalis televisi untuk mensukseskan pilkada di kota Sukabumi dengan baik, lancar, jujur, dan adil,” ulasnya.
Masih kata Apit, dalam memberikan informasi pemberitaan pilkada, kami terutama jurnalis televisi perlu berjuang supaya pemberitaan bisa menjual dan bersaing dengan daerah-daerah lain.
“Alhamdulillah menjelang pelaksanaan Pilkada kami sudah bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk memberikan pendidikan politik masyarakat,” syukurnya.
Kami bisa membantu untuk ikut serta dalam mensosialisasikan pelaksanan Pilkada serentak pada 27 November 2024 yang akan datang.
“Beberapa kali kami juga andil memberikan pemahaman kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif, karena pentingnya demokrasi ini bagi kemajuan dan masa depan kota Sukabumi yang nantinya akan dipimpin oleh salah satu paslon yang terpilih,” tambahnya.
Mudah-mudahan kami bisa memberikan kontribusi untuk KPU maupun pemerintah kota Sukabumi.
“Dengan cara memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilih sehingga bisa memberikan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Herlan mewakili ketua PWI Kota Sukabumi Ikbal Zaelani Saptari menjelaskan bahwa tugas jurnalis itu salah satunya mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada supaya masyakarat ikut berperan aktif.
“Kita juga mempunyai tanggung jawab memperkenalkan Paslon kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sebagai penyalur informasi, kata Herlan, media wajib untuk melakukan seleksi, melakukan peliputan sebelum menyajikan informasi kepada masyarakat secara berkualitas.
“Tugas kita sebagai media tidak hanya sampai pada pelaksanaan pencoblosan, tetapi setelah terpilih pemenangnya, kita mempunyai tugas pengawasan supaya pemerintahan berjalan dengan baik, sesuai dengan peraturan yang berlaku,” bebernya.
Salah satu bentuk kolaborasi antara KPU dengan media juga bisa kita lihat adalah bagaimana pelaksanan debat publik yang sudah diselenggarakan beberapa hari lalu. Dimana antara KPU, media dan masyarakat bertemu satu sama lain.
“Dalam pendidikan politik, terutama bagaimana masyarakat yang akan menentukan pilihannya,
Isu-isu politik yang kita sajikan memerlukan proses panjang di mulai dari lapangan dan pada akhirnya ditampilkan dalam berita yang layak dan berkualitas,” pungkasnya. (sya)