SUKABUMITIMES.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah hak semua warga masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, termasuk di dalamnya para penyandang disabilitas. Mereka mempunyai hak yang sama dengan masyarakat lainnya, mempunyai hak untuk ikut menentukan pilihannya sendiri tanpa adanya tekanan dari pihak manapun juga.
Penyandang tuna rungu Kaila (17) asal Lembursitu Kota Sukabumi sebagai salah satu pemilih pemula juga mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam menentukan pemimpin.
Saat diwawancarai para awak media, Kaila yang didampingi penterjemah sudah mengetahui pilkada di Kota Sukabumi akan dilaksanakan di Kota Sukabumi.
“Pada hari Rabu tanggal 27 November 2024 dan jumlah pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi itu ada tiga pasangan,” kata Kaila yang diterjemahkan pendampingnya pada saat kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Segmen Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan oleh KPU Kota Sukabumi pada Rabu (23/10/2024).
Namun untuk menyebutkan ketiga nama calon tersebut dirinya masih mengalami kesulitan dan belum hafal dan untuk pilihannya, Kaila sudah memantapkan untuk memilih salah satu dari tiga paslon yang ada.
“Saya sudah mempunyai pilihan sendiri dalam pilkada,” sebutnya.
Begitu juga dengan apa yang diungkapkan oleh Sulaiman penyandang tunanetra mengungkapkan bahwa Pilkada yang akan datang bukanlah Pilkada pertama kali yang diikutinya.
“Saya mengikuti pemilihan itu sudah beberapa kali, Alhamdulillah bisa terus ikut berpartisipasi meskipun tidak mempunyai kesempurnaan seperti orang lain,” ungkapnya dihadapan wartawan.
Sulaiman mengaku saat akan mencoblos selalu didampingi oleh petugas ataupun pihak keluarga.
“Sewaktu menuju ke bilik suara saat akan melakukan pencoblosan untuk menentukan pilihan di TPS selalu didampingi, baik itu dari petugas KPPS maupun juga dari pihak keluarga,” akunya.
Ketika ditanya ada kesulitan sewaktu mencoblos, dirinya mengaku tidak mengalami kesulitan.
“Tidak ada kesulitan, karena ada petugas yang mendampingi dan segera membantu kalau sekiranya saya ada masalah,” jelasnya.
Namun Sulaiman justru mengungkapkan adanya rasa ketidaknyamanan yang terkadang dilakukan oleh orang sekitarnya setelah mencoblos di bilik suara.
“Ketika ke bilik suara itukan banyak petugas yang hadir membantu. Apalagi pada saat melihat kartu suara yang habis dicoblos kemudian dilipat banyak yang nyaksikan tuh, kadang-kadang orang yang kenal sama kita kan selalu ngomong-ngomong, wah tadi nyoblos ini ya. Itulah yang membuat kita tidak nyaman,” ceritanya.
Pada waktu itu menggunakan kertas biasa, yang nantinya dipandu oleh petugas atau keluarga sesuai dengan pilihan kita.
Sulaiman juga mengaku sudah mengetahui pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, dan ketika disuruh menyebutkan dirinya dengan lancar menyebutkan pasangan calon beserta nomor urutnya.
“Pilkada akan dilaksanakan pada hari Rabu 27 November 2024,” pungkasnya. (sya)