SUKABUMITIMES.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi melakukan demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi pada Jumat (17/1/2025).
Massa aksi tampak datang dengan berjalan kaki dari depan Gedung Juang 45 kota Sukabumi dengan membawa alat peraga megaphone, bendera, lengan kanan berpita kuning. Kemudian spanduk dengan tulisan “Rapor Hitam Kejari Kota Sukabumi, Sarang Mafia, dan Tidak Becus Kerja”.
Massa aksi bergantian mengemukakan pendapat dalam orasinya yang dijaga ketat puluhan personel kepolisian resort (Polres) kota Sukabumi. Berbagai ulasan mereka sampaikan, terutama terkait dengan berbagai kasus yang saat ini disinyalir mandek di Kejari kota Sukabumi.
Ketua PC PMII Kota Sukabumi Bahrul Ulum sangat menyayangkan Kajari Kota Sukabumi Setyowati tidak mau menemui massa aksi.
“Kami sangat kecewa dan sangat menyenangkan Kajari tidak mau menemui kami, sebenarnya tadi kami menginginkan berdialog,” ucap Bahrul Ulum kepada sukabumitimes.com sesaat setelah demonstrasi selesai pada Jumat (17/1/2025).
Bahrul menyampaikan beberapa kasus yang saat ini terlihat mangkrak dan tidak ada kejelasan proses penyelesaiannya.
“Hasil kajian kami, terlihat beberapa kasus, diantaranya kasus pasar pelita, pasar gudang, RSUD Bunut, RS Al Mulk, serta pedestrian terlihat belum ada progresnya,” ujarnya.
Kedatangan masa aksi puluhan mahasiswa PMII kota Sukabumi ini menyuarakan tuntutan sebagai bentuk kekecewaan atas kondisi penegakan hukum di kota Sukabumi.
“Kami menuntut Kajari kota Sukabumi di copot, karena tidak becus bekerja, reformasi di tubuh Kejari Kota Sukabumi harus segera dilakukan,” tuntutnya.
Kemudian, percepat penuntasan kasus-kasus yang tertunda, Tangkap dan adili pelaku tindak pidana korupsi di kota Sukabumi karena sangat merugikan masyarakat kota Sukabumi serta PC PMII akan terus mengawal sampai tuntutan kami di dengar dan dilaksanakan.
“Untuk itu dalam waktu 7 x 24 kalau tidak ada tanggapan dari Kajari kota Sukabumi maka kita akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,”:ancamnya.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Kota Sukabumi, David Razi sangat mengapresiasi aspirasi mahasiswa sebagai bahan evaluasi.
“Kami mewakili ibu Kajari Kota Sukabumi mengapresiasi massa aksi ini sebagai controling bagi kinerja aparat penegak hukum secara umum dan itu baik bagi kami,” ujar David.
Berbagai kasus yang muncul di Kota Sukabumi, menurut David Razi sat ini masih dalam penanganan dan proses. Dalam pelaksananya tidak semudah yang dikira, dalam penyelidikan dan penyidikan.
“Ada sih kendala, semisal yang terkait dengan waktu dan pemanggilan, terkadang dipanggil tidak datang,” akunya.
Demikian juga, hal yang kait dengan tuntutan mahasiswa supaya Kajari kota Sukabumi di copot, pihaknya menghargai tuntutan tersebut dan itu sesuatu hal yang wajar, karena mungkin saja atas ketidakpuasan. Sebagai kritik yang membangun bagi kami.
“Itu sesuatu yang lumrah, bentuk dari kekecewaan mahasiswa,” pungkasnya. (sya)