SUKABUMITIMES.COM – Setiap kontestasi Pemilihan umum, baik Pemilihan presiden, Gubernur, maupun bupati/wali kota, setiap pasangan calon pasti menginginkan ada pembeda satu dengan yang lain.
Pembeda, juga diharapkan menjadi ikon sehingga pasangan calon tersebut dengan mudah dikenal dan dihapal masyarakat yang menjadi obyek pemilih.
Demikian juga dengan pelaksanan Pilkada di kota Sukabumi 2024 ini, yang sudah memasuki pendaftaran pasangan balon Wali kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi. Dimana dua pasangan balon sudah mendaftarkan diri ke KPU kota Sukabumi dan pasti mengenakan atribut pakaian masing-masing.
Demikian juga dengan apa yang dilakukan oleh pasangan Muraz-Andri atau lebih akrab di sebut pasangan MAJU datang ke KPU kota Sukabumi dengan mengenakan pakaian warna putih.
Balon Wali kota Sukabumi, Muhamad Muraz menjelaskan bahwa atribut yang dikenakan dengan pasangannya ini merupakan pilihan kami beserta tim pemenangan MAJU, karena kami ingin terlihat netral.
“Karena jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota itu bukan jadi Wali Kota nya partai Demokrat, Golkar, atau PSI dan sebagainya. Namun Wali Kota itu milik seluruh warga masyarakat kota Sukabumi,” kata Muraz saat konferensi pers setelah penyerahan berkas ke KPU Kota Sukabumi pada Selasa (27/8/2024)
Muraz menyatakan bahwa pasangan MAJU komitmen jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota rakyat kota Sukabumi tidak memilah-milah satu dengan yang lainnya.
“Pakaian ini saya anggap netral, nanti kalau saya pake warna salah satu ciri partai tertentu berarti banyak, karena ada tujuh partai yang mendukung kami,” bebernya.
Saat konferensi pers juga, pasangan MAJU memberi tantangan bagi kaum milenial dan gen Z, di tahun 2030 ada tidak yang tampil untuk mencalonkan diri jadi Wali Kota atau Wakil Wali Kota Sukabumi.
“Kami sengaja undang dari awal para generasi milenial dan gen Z. Kalau saya tinggal sekali lagi. Mudah-mudahan ke depan ada generasi milenial dan gen Z yang berani muncul untuk mencalonkan jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi,” pungkasnya. (sya)