SUKABUMITIMES.COM – Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi (UNLIP) mengelar pelantikan dan pengukuhan Rektor untuk masa jabatan 2024 – 2029 bertempat di Kampus 1 UNLIP PGRI Sukabumi Jalan Pramuka II, No. 10 Kota Sukabumi, Sabtu (8/6/2024).
Wakil Rektor 1 UNLIP PGRI Sukabumi, Joko sekarang mengemban amanah menjadi orang nomor satu di UNLIP PGRI Sukabumi untuk mas jabatan 2024 – 2029.
Hadir dalam pelantikan dan pengukuhan Rektor UNLIP PGRI Sukabumi ini antara lain Ketua Umum PB PGRI, Unifa Rosyidi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Dida Sembada, beserta segenap tenaga pendidikan (Tendik) dan perwakilan mahasiswa UNLIP PGRI Sukabumi.
Ketua Umum PB PGRI, Unifa Rosyidi mengucapkan selamat atas dilantiknya Joko sebagai rektor UNLIP PGRI Sukabumi masa jabatan 2024 – 2029.
“Saya ucapkan selamat kepada pak Joko sebagai Rektor UNLIP PGRI Sukabumi dan tentu saja kami memberikan dukungan penuh, karena pak Joko ini sudah melalui tahapan yang panjang, screening, dan kajian yang mendalam kami selaku PB PGRI,” ucap Ketua Umum PB PGRI, Unifa Rosyidi.
Dalam penentuan rektor ini, personality dan leadership salah satu yang menjadi parameter, sehingga diharapkan kedepannya mampu ini menjawab tantangan zaman.
“Personality dan leadership itu yang kita track, kami berharap di kampus ini akan tumbuh inovasi dan kreativitas, mengingat kondisi kampus saat ini tidak mudah untuk merespon berbagai perubahan dan juga banyak tumbuh kampus-kampus yang lain,” tandasnya.
Dirinya menilai persaingan semakin berat antar perguruan tinggi dan semakin berat, salah satu penyebabnya sekarang ini banyak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mendirikan kampus mandiri di berbagai tempat.
“Itu biar bagaimanapun membuat ruang lingkup Perguruan Tinggi Swasta (PTS) semakin sempit, sehingga diperlukan inovasi atau cara-cara baru,” tandasnya.
Tetapi sebenarnya PTS itu hebat dan sudah sangat terbiasa dengan berbagai kesulitan. Justru ini menjadi sebuah tantangan bukannya menjadi surut tetapi bertumbuh menghadapi tantangan kedepannya, baik institusionalisasi.
“Tantangan ini kami harap tidak akan membawa mereka surut, tetapi bertumbuh menghadapi tantangan ke depan, baik institusionalisasi, baik bermunculannya saingan-saingan baru. Kalau dulu saingan itu menunggu lelehan dari negeri. Beda dengan sekarang, sampai ujung waktunya masih saja PTN melakukan rekruitmen,” tutupnya.
Sementara itu, Rektor baru UNLIP PGRI Linggabuana, Joko menyatakan bahwa dirinya siap untuk membawa gerbang kampus ini ke arah yang lebih baik.
“Sesuai dengan rancangan yang sudah kita buat, kedepannya akan mengembangkan prodi-prodi yang ada,” ungkapnya.
Joko menambhakan dalam jangka pendek ini, pihaknya akan membuka pasca sarjana (S2) prosi manajemen, mengingat secara sumber daya manusia (SDM) kami sudah siap.
“Insyaallah kalau lancar tahun ini kita buka Magister Manajemen, karena kita lihat untuk di Sukabumi ini belum ada. Secara SDM sudah siap di tambah nanti kerjasama dengan pihak luar kampus, selain itu semoga saja menyusul juga nanti pasca sarjana pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya suatu Perguruan Tinggi (PT) bisa berkembang dikarenakan ada beberapa faktor, yaitu penambahan mahasiswa, pengendalian biaya-biaya yang efesien.
Kemudian, lanjutnya upaya-upaya yang akan dilakukan untuk membangun dan mengembangkan UNLIP perlu adanya kerjasama dan kolaborasi.
“Kami akan bekerjasama dengan semua sivitas akademik untuk mewujudkan cita-cita tersebut, juga akan melakukan inovasi-inovasi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman, digitalisasi,” tandasnya.
Dirinya juga menekankan bahwa sesuai dengan program BKN, setiap kampus itu harus berkolaborasi dengan pemerintah setempat, baik itu dalam bidang penelitian, program pengabdian yang sesuai dengan tujuan bersama Pemda atau bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkait yang berhubungan dengan program kampus.
“Sehingga program pengabdian dan penelitian bisa bekerja sama dengan para pihak yang berkepentingan untuk memajukan kampus kita,” imbuhnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap mahasiswa yang putus ditengah jalan, Joko mengungkapkan kami akan tawarkan terlebih dahulu beasiswa.
“Di kampus kan juga ada KIP maupun beasiswa yayasan, sehingga mereka merasa tertolong dan kontinuitas kuliah tetap terjaga sampai selesai. Kampus kita memang kampus yang dianggap murah, tapi tidak murahan dan mampu bersaing tanpa mengorbankan kualitas pendidikannya,” pungkasnya.(sya)