SUKABUMITIMES.COM – Zonasi Sekolah merupakan jalur penerimaan siswa baru berdasarkan pada tempat tinggal peserta didik.
Beberapa tujuan program zonasi sekolah antara lain: memeratakan akses dan kualitas pendidikan, mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan keluarga, menghapuskan eksklusivitas dan diskriminasi, membantu analisis perhitungan kebutuhan guru dan distribusinya, mendorong kreativitas guru, dan membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan pendidikan.
Sistem zonasi bermanfaat untuk melakukan percepatan pembangunan pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkeadilan sebagai suatu sinergi dan integrasi pelayanan pembangunan pendidikan, mengelola sistem pembangunan pendidikan yang terintegrasi secara vertikal mulai dari satuan pendidikan, desa/kelurahan, kecamatan/distrik, kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional, serta membangun strategi pengelolaan pendidikan yang berkesinambungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Ketika di temui sukabumitimes.com selesai acara peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka jenjang sekolah dasar tahun 2024 di salah satu hotel di Sukabumi Konsultan Pendidikan (NadPro) Ira Nadya Oktavira mengatakan, dengan adanya zonasi sebagai bentuk berkeadilan.
“Setiap kebijakan kadang tidak dapat menyenangkan semuanya, namun hal ini akan di kaji ulang, dirinya berharap semua memiliki daya saing kembali namun daya saing ini perlu dukungan dari pemerintah, terutama bagi kesejahteraan guru,” kata Ira.
Ira berharap adanya dukungan serta rangkulan dari pemerintah supaya tidak membedakan antara sekolah swasta dan sekolah negeri.
“Perlakuan pemerintah terhadap sekolah negeri dan swasta harus sama, baik dari fasilitas, sarana, maupun kesejahteraan gurunya itu harus sama. Sehingga guru dapat bersemangat dalam memajukan sekolah dan demikian juga masyarakat percaya menyekolahkan anaknya di sekolah swasta,” harapnya.
Menurut Ira, di kota Sukabumi memang ada beberapa sekolah swasta yang terlihat maju, mungkin lebih maju dari sekolah negeri, contohnya sekolah PELITA.
“Memajukan sekolah, kita harus mengevaluasi dalam memimpin sekolah, kenapa harus melihat kekurangan orang?, namun kita harus mengkaji diri, apa yang masih kurang, artinya setiap kepala sekolah harus membuat sekolah beda dengan meningkatkan segala aspek,” pungkasnya. (rus)