SUKABUMITIMES.COM – Peristiwa robohnya tiang listrik yang menimpa pagar rumah warga di Jalan Cemerlang akibat pengerjaan pengerukan jalan oleh kontraktor PT. Prima Mix ternyata berbuntut panjang. Meskipun kondisi hari ini tiang listrik yang roboh sudah dibenahi kembali oleh PLN.
Gerakan Prima Sukabumi (GPS) dibawah koordinator aksi Danial Fadillah melakukan aksi demonstrasi ke Dinas Bina Marga dan Tata Tuang UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II di jalan Bhayangkara Kota Sukabumi untuk mempertanyakan pengawasan dan tangung jawab atas peristiwa robohnya tiang listrik, Jumat (5/7/2024).
Puluhan massa aksi datang berombongan dengan mengendarai kendaraan roda dua ini langsung mengelar spanduk yang bertuliskan Pembinaan Dinas Bina Marga Oleh Rakyat dan tentu saja membawa alat pengeras suara menyampaikan beberapa tuntutan.
Aksi saling dorong antara pendemo dengan pihak Kepolisian dari Polres Sukabumi Kota, tak terhindarkan bisa.
Massa aksi mulai memanas, dikarenakan permintaan petugas dari dinas tersebut tidak turun ke lokasi pendemo. Bahkan, salah seorang koordinator aksi sempat naik ke atas dengan melewati penjagaan aparat kepolisian dan beberapa kali menendang pintu masuk kantor tersebut.
Dikarenakan tidak juga ditemui pihak dinas, karena mereka kesal akhirnya merangsak, menjebol dan merusak pintu gerbang masuk dan pintu ke luar kantor tersebut.
Koordinator massa aksi GPS, Danial Fadillah mengatakan bahwa kedatangan massa aksi kali ini tidak lain untuk menuntut kejelasan dan tindakan lanjut dari peristiwa ambruknya tiang listrik yang terjadi beberapa waktu lalu di jalan Cemerlang kota Sukabumi, yang mengakibatkan pagar salah satu rumah penduduk rusak parah dan juga mengakibatkan listrik mati beberapa saat lamanya.
“Peristiwa ini tentu bukanlah tanpa sebab, dirinya dan massa aksi menduga hal tersebut pasti dikarenakan pengerjaan proyek yang dilakukan kontaktor PT. prima Mix yang mengeruk pembatas penahan tiang listrik terlalu dalam, hingga mengakibatkan tiang listrik tersebut tumbang,” kata Danial Fadillah kepada wartawan saat diwawancarai setelah demonstrasi.
Dirinya sangat menyayangkan perbaikan jalan Cemerlang tersebut kurang memperhatikan tata aturan dan juga mengesampingkan aspek keselamatan masyarakat. Untuk itu, ia meminta dengan tegas Dinas BIna Marga Jabar harus bertindak tegas kepada pemborong yang mengabaikan keselamatan masyarakat.
“Perencanaan yang asal-asalan hanya menyengsarakan masyarakat banyak serta mengakibatkan tumbuh suburnya praktek korupsi dilingkungan Bina Marga Jabar. Penting memastikan perencanaan pembangunan itu dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel,”:tandasnya.
Pihak GPS juga menuntut supaya Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Jabar segera melakukan evakuasi kepada pihak ketiga melakukan pengawasan kinerja dengan baik. Selain itu, analisis dampak lingkungan juga patut untuk dipertanyakan ada atau tidaknya. PT Pima Mix yang saya tahu dan sesuai dengan data yang kami peroleh, bahwasanya perusahaan itu telah memegang semua kendali dan semua proyek di Kota Sukabumi, termasuk di Dinas Bina Marga..
“Kita pertanyakan keseriusan dari PT. Prima Mix sampai sejuah mana? kalau sampai ada satu tiang listrik saja sudah roboh, ini bagaimana? Contohnya masalah keselamatan kerja dari para pekerja itu sendiri. Karena aksi hari ini belum ada jawaban dari pihak dinas, maka kami meminta evaluasi tertulis dulu selama waktu 3X24 jam, jika tidak ditanggapi kami akan kembali lagi dengan jumlah massa lebih banyak lagi,” timpalnya.
Disisi lain, Staf Seksi Pembangunan UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) jabar, Ajat Sudrajat mengatakan, bahwa apa yang telah diutarakan massa aksi kali ini akan disampaikan kepada pimpinannya, untuk menindaklanjuti masukan tersebut.
“Kalau terkait tiang listrik yang roboh, kita ada galian saluran itupun baru saja membuka kontruksi trotoar saja itu, tapi karena kondisi pada waktu itu hujan besar terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan posisi tiang listrik ada di sawah, sehingga tanahnya tidak kuat, dan akibatnya terjadi ambruk,” jelasnya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, ia pihaknya langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk meninjau dan melihat kondisi secara langsung. Bahkan, pihaknya juga mengaku langsung berkoordinasi dengan PLN, dan setelah itu, pihaknya juga langsung melakukan pengecekan tiang listrik mana saja yang sekiranya bisa terjadi hal yang serupa.
“Terkait kelalaian, itu bisa saja terjadi. Dan semua ini akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi supaya pekerjaan serupa bisa lancar dan bermanfaat untuk masyarakat. Saat kejadian itu, baru sekitar 10 meter pengerjaan membuka trotoar dari total sekitar 200 meter. Kita akan mengajukan inventarisasi kepada pimpinan,” ungkapnya.
Ketika disinggung mengenai aksi pendemo yang melakukan pengrusakan pada dua gerbang pintu masuk tersebut, dirinya menanggapi itu semua hak yang wajar. “Bisa saja para masa aksi tersebut khilaf atau juga mungkin emosi, ,kita ajak segera memperbaikinya,” pungkasnya. (sya)