SUKABUMITIMES.COM – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi menggelar penganugerahan UMKM Naik Kelas, pada Kamis, (12/12/24) yang dihadiri langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang di wakili Kepala Bidang Usaha Kecil Ucup Yusuf, Kepala Dinas KUKM Sigit Widarmadi, SKPD, tamu undangan serta seluruh peserta kegiatan.
Dalam Penganugerahan UMKM naik kelas, menurut Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, bahwa pemerintah kabupaten (Pemkab) Sukabumi merasa bangga, hari ini (Kamis, 12/12/2023) ada UMKM Naik Kelas.
“Karena ini program provinsi Jabar yang berkolaborasi dengan kabupaten Sukabumi, dan terbukti bahwa UMKM di kabupaten Sukabumi sudah bisa melakukan ekspor,” bangganya.
Ade berharap, hari ini bukan hanya tingkat lokal saja, akan tetapi bisa lebih jauh ke tingkat nasional, dan bahkan ekspor.
“Perlu di dorong apalagi kelihatanya mereka para pelaku UMKM tergolong muda-muda alias anak -anak milenial,” harapnya.
“Ini sangat jelas sesuai dengan terget pemerintah, sehingga kabupaten Sukabumi menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Barat,” jelasnya.
Kepala Dinas KUKM kabupaten Sukabumi Sigit Widarmadi dalam sambutanya menjelaskan, bahwa ini merupakan seminar
Strategi peningkatan pemahaman dan pengetahuan usaha mikro dengan di rangkai Closing ceremony program UMKM Naik Kelas tingkat Kabupaten tahun 2024.
“Kegiatan ini sebagai upaya dari pemerintah melalui DKUKM kabupaten Sukabumi berkolaborasi dengan pemerintah provinsi Jabar dalam meningkatkan kontribusi positif koperasi, dan UMKM bagi pertumbuhan ekonomi daerah, salah satunya dengan program UMKM Naik Kelas,” ujarnya.
Pihaknya menyebutkan, usaha kecil dan mikro saat ini menyumbang laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Sukabumi dengan target makro 2,5 persen pertahun dan berkontribusi juga dalam membuka lapangan kerja di daerah.
“Adapun jumlah seluruh UMKM di kabupaten Sukabumi tahun 2024 Sebanyak 209,526. Untuk UMKM binaan sebanyak 10,884. Di tengah tantangan ekonomi global dan inflasi daerah, usaha mikro terus menunjukan potensi yang luar biasa, sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan dapat menciptakan untuk para pekerja, Milenial, generasi Gen Z yang berbakat,” urainya.
Masih ungkap Sigit, pengembangan usaha mulai mengarah pada era digitalisasi, menjadi peluang bagi pertumbuhan usaha, berbagi tantangan dan permasalahan tentunya akan menuntut usaha dan percepatan dari pelaku usaha, agar dapat beradaptasi dengan permintaan pasar.
“Tujuan dilaksanakannya kegiatan Penganugerahan UMKM naik kelas ini tentunya sebagai upaya pengembangan para pelaku UMKM untuk lebih berakselerasi dalam perluasan usaha melalui akses pemasaran, akses pembiayaan dan akses perizinan, sebagai upaya dalam mendorong UMKM untuk bisa bertumbuh kembang dari usaha mikro menjadi usaha kecil,” lanjutnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Usaha Mikro sekaligus Plt. Sekretaris DKUKM Kabupaten Sukabumi Firli Firliana menambahkan, di kabupaten Sukabumi agribisnis dan pariwisata menjadi skala prioritas, karena sesuai visi misi.
“Dalam kegiatan penganugerahan UMKM naik kelas tentu di dalamnya terdapat sektor pertanian, ada sektor peternakan dan pariwisata yang didalamnya terdapat ekonomi kreatif,” tambahnya.
Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian dalam penganugerahan UMKM Naik Kelas. Salah satunya, keaktifan komunikasi baik personal ataupun group, kehadiran dari berbagai kegiatan, kualitas packing, kelengkapan perijinan, pemasaran produk baik online ataupun offline, kemampuan public speaking, konsistensi, pemberdayaan masyarakat, branding, inovasi produk dan tempat produksi sesuai dengan standar.
“Yang sudah melakukan ekspor produk dengan skala yang cukup besar berasal dari UMKM produk alat rumah tangga, yang terbuat dari bahan kayu seperti ulekan, cowet dan sebagainya. Begitu juga dengan produk makanan pun sudah mulai ekpor salah satunya makanan ringan seperti keripik dan lain-lain,” terangnya.
Selanjutnya, bagi pelaku UMKM dari wilayah selatan kabupaten Sukabumi , saat ini cukup banyak yang terdampak banjir. Sehingga mereka tidak bisa hadir dalam penganugerahan UMKM Naik Kelas saat ini.
“Karena memang untuk akses jalannya pun terputus dan tidak bisa dilalui, sehingga mereka tidak bisa hadir. Ke depan pihaknya masih fokus mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan dan harapannya bisa ekspor sehingga penjualannya meningkat,” pungkasnya. (rus)