SUKABUMITIMES.COM – Angka kemiskinan di Kota Sukabumi terus mengalami penurunan pasca pandemi Covid-19. Ini bisa dilihat dari data terbaru yang menunjukkan adanya trand penurunan dari 7,5 persen di tahun 2022 menjadi 7,2 persen di tahun 2023.
Hal ini disampaikan oleh Plt Sekretaris Bappeda Kota Sukabumi, Asep Supriadi, ketika diwawancarai awak media di kantornya pada Rabu (2/10/2024).
Asep mengungkapkan kemiskinan lebih berkaitan dengan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dasar seminggu terakhir sebelum survey. Ini menunjukkan indikator kemiskinan tidak bisa disamakan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan angka kemiskinan secara global, begitu juga yang terjadi di Kota Sukabumi. Namun, sejak 2022, terjadi penurunan yang signifikan, menandakan pemulihan ekonomi di daerah tersebut,” ungkap Asep.
Asep menjelaskan meskipun Kota Sukabumi memiliki posisi PDRB rendah di Jawa Barat, hal ini bukanlah indikator langsung dari tingkat kemiskinan. Ia menyatakan bahwa posisi PDRB selama puluhan tahun tetap di tiga terbawah.
“PDRB dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah penduduk, luas wilayah, dan aktivitas ekonomi, termasuk sektor tambang dan industri. Oleh karena itu, PDRB tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Asep juga menerangkan konsep PDRB per kapita, yang merupakan PDRB dibagi jumlah penduduk. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kota Sukabumi.
“Laju pertumbuhan ekonomi per kapita Kota Sukabumi berada di urutan ke-11 tertinggi di Jawa Barat, menunjukkan adanya dinamika positif dalam perkembangan ekonomi meskipun tantangan tetap ada,” terangnya.
Laporan menunjukkan bahwa LPE (Laju Pembangunan Ekonomi) Kota Sukabumi di tahun 2023 berada di angka 5,12, lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional. Ini merupakan indikator baik terhadap kemajuan ekonomi daerah.
Data yang dipublikasikan oleh Bappeda mencakup informasi hingga tahun 2023, dan Asep memastikan bahwa pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa tren penurunan kemiskinan ini berlanjut.
Dengan penurunan angka kemiskinan yang konsisten dan pertumbuhan ekonomi yang positif, kami optimis masa depan Kota Sukabumi. Kami berharap masyarakat dapat terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka,” pungkasnya. (sya)