Ce Mulya Rizki Anugrah, seorang low profil yang mempunyai keinginan supaya bermanfaat bagi orang banyak. Kepuasan tersendiri, jika ilmu yang dimilikinya bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bagaimana Ce Mulya membagi waktu dengan segala aktivitasnya? Ikuti ulasannya di bawah ini
SUKABUMITIMES.COM – Ce Mulya Rizki Anugrah, seorang PNS yang bertugas di Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros, Kota Sukabumi dengan job description sebagai Pengelola Keuangan merupakan sosok yang sudah malang melintang bekerja menjadi seorang bankir sukses dan diperhitungkan kualitasnya.
Namun seiring perjalanan waktu, Ce Mulya Rizki Anugrah memutuskan untuk andil dalam proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Alhamdulillah, dalam proses tersebut akhirnya lolos menjadi PNS (ASN, red),” terangnya.
Sebenarnya kalau dipikir-pikir pada waktu itu karier di perbankan baru bagus-bagusnya.
“Pada waktu itu pak Pemimpin Cabang (Pinca) juga sempat bertanya apa yakin mau keluar? Waktu itu, ya saya jawab yakin pak, karena pertimbangan saya keluarga. Saya ingin mengikuti perkembangan anak jangan sampai waktu kita habis. Karena bagaimanapun tujuan kita bekerja adalah untuk keluarga,” ujarnya.
Yang melatar belakangi kepindahan dari seorang bankir hingga sekarang menjadi seorang abdi negara (ASN) tidak lain adalah faktor keluarga. Dimana tahun 2019 itu anak pertamanya lahir juga dan dalam perjalanan saya pingin punya waktu yang banyak dengan anak.
“Cuma, sebelumnya memang ada historical istri sempat keguguran tiga kali. Nah ketika anak lahir, inilah timbul pemikiran bagaimana supaya waktu itu balance. Kebetulan waktu itu ada perekrutan PNS di Kota Sukabumi, ya sudahlah saya mendaftarkan diri,” ungkap Ce Mulya yang juga seorang dosen di salah satu universitas di Kota Sukabumi.
Menjadi PNS Bukan Suatu Kemunduran
Dirinya mempunyai keyakinan bahwa menjadi PNS itu bukan suatu kemunduran (degradasi) atau penurunan karier, karena sama-sama memberi manfaat pada orang banyak.
“Kalau boleh dikatakan seperti ini, di perbankan plat merah saya mencari pemasukan untuk pemerintah, namun di Pemerintah Daerah (Pemda) dengan cara yang lainpun sama, atau kontribusinya sama, hanya caranya saja yang beda. Namun kalau disini lebih cendrung ke masyarakat, pelayanan publik, permasalahan-permasalahan masyarakat seluk beluk dan cara mengatasinya bagaimana? Itu lebih nyata,” beber pria yang memandang pendidikan itu utama, sehingga masih memintai keinginan untuk mengambil program doktoral Ke luar negeri.
Masih kata Ce Mulya, di BUMN kan kita berorentasi ke laba, kita dituntut untuk mencari cara bagaimana mencari profit, yang pada akhirnya untuk pemerintah pusat dan lantas digulirkan lagi masyarakat melalui Pemda.
Banyak prestasi yang telah ditorehkan semenjak Ce Mulya, begitu dirinya biasa di sapa masuk dalam lingkup pemerintahan, berbagai inovasi pelayanan publik telah dihasilkan dan jumlahnya pun tidak main-main, yaitu dua belas inovasi pelayanan publik, yakni Keluarga Si Paman (Kelurahan dan Warga Sadar Informasi Pangan Aman), Garasi Keuangan (Gerakan Literasi Keuangan), Layanan Si Mekar (Sistem dan Informasi Kelurahan Jayamekar), Cerah di Hari Senin (Curhat dengan Lurah di Hari Senin).
Kemudian, Jayamekar Mengajar, War Room K-23, Work From Anywhere, Salamatan (Safari Salat Jumat Bersama Kelurahan), Ngajaga (Nganjang Ka Warga), Kupat Tahu (Kupas Aturan Tambah Pengetahuan), Koran Jayamekar (Kotak dan Saran Kelurahan Jayamekar), dan Jayamekar Sigap Bencana.
Bukan hanya itu saja, kesungguhannya menjadi ASN, dirinya terus berupaya untuk memberikan warna serta tidak hentinya mengedukasi masyakarat terutama dalam literasi keuangan.
Pemda kota Sukabumi setiap tahun juga menyelenggarakan Inovasi Government Award yang rutin dilaksanakan oleh Bapeda.
“Alhamdulillah, selama tiga tahun berturut-turut Kelurahan Jayamekar menjadi satu-satunya kelurahan yang mendapat penghargaan sebagai instansi terinovatif di tingkat kota Sukabumi. Namun demikian, penghargaan ini merupakan buah kerjasama tim yang solid kelurahan Jayamekar,” ungkapnya sambil mohon doanya supaya tempatnya mengabdi ini mendapat penghargaan serupa di tahun 2024 ini, sehingga bisa menjadi juara yang ke empat kali nya secara beruntun.
Manajemen Waktu, Kunci Keberhasilan
Selain kesibukan sebagai abdi negara, Ce Mulya juga aktif sebagai tenaga pengajar di salah satu universitas di Kota Sukabumi, demikian juga harus menyempatkan waktu dengan keluarga, justru itu yang utama.
Kini, pria ramah ini menghidupkan kembali usaha lamanya dalam bidang kuliner yang sempat tutup lantaran kesibukan, usahanya tersebut bernama Pa’Ce Kitchen.
“Kenapa berjualan atau dagang? Karena, berdagang itu salah satu profesi yang dianjurkan dalam Islam. Bahkan Rasulullah juga bekerja sebagai pedagang sukses dengan rezeki yang penuh berkah. Juga sebagai upaya untuk menyalurkan hobi memasak bersama di rumah,” imbuhnya. Pa’Ce Kitchen yang berlokasi di dekat terminal lama kota Sukabumi ini buka dari jam 17.00 – 21.00 WIB.
Dalam membagi waktu dengan berbagai aktivitas yang dilakoninya, Ce Mulya menerapkan manajemen waktu, yakni dengan menerapkan skala prioritas.
“Kalau di PNS kan kita masuk rata-rata pukul 07.30 – 16.00 WIB. Boleh dikatakan waktu kerja pasti, meksipun ada beberapa program yang bersifat kondisional, tapi saya memanfaatkan efisiensi waktunya. Tidak berarti datang jam 07.30 dan pulang jam 16.00 kerjaan tidak selesai, nah kalau saya pekerjaan hari ini harus tuntas dikerjakan,” ujarnya.
Masih apa yang diungkapkannya, kemudian dalam mengajar mahasiswa, dirinya setiap akhir pekan, jadi tidak mengganggu kerja sebagian ASN, karena baginya kerjaan di ASN itu adalah wajib atau pekerjaan pokok.
“Nah untuk tugas dosen sebagai peneliti, saya kerjakan setelah pulang dari kerja pada malam hari. Sedangkan Waktu dengan keluarga, juga dilaksanakan pada waktu akhir pekan. Biasanya kalau Quality time atau menikmati waktu berkualitas dengan keluarga, terutama anak itu sewaktu mau tidur,” ungkapnya.
Banyak orang mengatakan bahwa kalau mengerjakan dua pekerjaan yang beda itu pasti kurang fokus. Bagi Ce Mulya Rizki Anugrah tidak demikian, asalkan kita dapat membagi waktu dengan manajemen yang baik.
“Kalau saya, Alhamdulillah semua balance sih,” sambungnya.
Sebagai seorang abdi negara, dirinya bukanlah tipe ASN yang mementingkan atau bahkan berorientasi jabatan.
“Obsesi saya tuh pingin bermanfaat bagi orang banyak, saya tidak muluk-muluk mengejar jabatan ini atau itu, saya tidak berpikir kesana. Yang saya pikirkan bagaimana sebanyak mungkin bisa bermanfaat bagi orang, terutama dalam keilmuan saya. Kenapa? Karena saya percaya kalau kita bermanfaat buat orang lain menjadi invetasi di akhirat nanti,” tambahnya
Justru dirinya merasa ada kepuasan tersendiri kalau keilmuannya itu dimanfaatkan oleh orang lain. Mudah-mudahan bisa menjadi pahala jariah nantinya.
Ce Mulya selain tangguh, ulet, dirinya juga menyukai tantangan. Ia mengaku orang yang jika sedang ada masalah, fokusnya justru bukan ke masalah tersebut.
“Justru ke solusinya. Contohnya dalam kerjaan saat ini, dengan anggaran yang terbatas, kita harus terus mampu berinovasi. Nah disini kita harus mencari solusinya bagaimana, setelah ketemu kita jalankan,” pungkasnya.(sya)