Farel Alfaruq Firmansyah, siswa SMA PT Hayatan Thayyibah mampu memperoleh tiga medali sekaligus dalam ajang yang sama, yaitu di ajang Olimpiade Hari Kemerdekaan Nasional. Bagaimana cara dirinya belajar dan apa kiat-kiat nya? Ikuti ulasan berikut ini.
SUKABUMITIMES.COM – Sekolah Menengah Atas (SMA) Pesantren Terpadu (PT) Hayatan Thayyibah merupakan salah satu sekolah unggulan di Sukabumi dengan segudang prestasi yang ditorehkan peserta didiknya dalam berbagai ajang perlombaan dari tingkat daerah sampai nasional bahkan internasional.
Salah satu siswa SMA PT Hayatan Thayyibah yang sangat membanggakan almamaternya adalah Farel Alfaruq Firmansyah. Siswa kalem ini baru-baru ini memperoleh berbagai penghargaan di tingkat nasional.
Farel ini bukan hanya mendapat satu medali saja, hebatnya dirinya memperolah 3 medali sekaligus dalam satu ajang perlombaan.
Farel yang memang sejak kecil sudah gemar segala sesuatu yang berbau sains ini memperoleh medali, dalam ajang Olimpiade Hari Kemerdekaan Nasional (OHKN) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nusantara (Puspresnus) bertempat di Banjarnegara Jawa Tengah pada Minggu (4/8/2024) lalu.
Puspresnus merupakan unit organisasi yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Ketiga medali yang diperoleh farel Alfaruq Firmansyah tersebut adalah medali emas bidang matematika, medali perak bidang biologi, serta medali perak bidang kedokteran, yang kesemuanya tingkat nasional.
Bercita-cita Ikut Kompetisi Sains Sejak Kecil
Saat dihubungi sukabumitimes.com, Farel menceritakan bahwa mengetahui adanya OHKN ini ketika membaca artikel tentang lomba-lomba sains.
“Karena mengikuti olimpiade sains lebih tepatnya bidang Matematika adalah impian saya sejak kecil, bahkan sewaktu masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Pada saat itu, saya bertekad akan mengikuti dan menjadi juara pada event event yang berbau sains,” Ceritanya kepada sukabumitimes.com beberapa waktu lalu.
Farel melanjutkan ceritanya, dirinya mengaku pertama mengikuti olimpiade ketika duduk di bangku kelas 5 SD. Namun, pada saat itu dirinya baru bisa lolos juara 1 di tingkat kecamatan.
“Saya tentu tidak puas dengan hasil tersebut dan saya pun mengikuti lagi olimpiade sains ketika mengenyam pendidikan tingkat SMP. Kurang lebih ada lima even olimpiade Matematika yang saya ikuti,” ceritanya.
Dari ke lima even yang diikutinya, Farel Alfaruq mempersembahkan beberapa penghargaan baik ditingkat kota/kabupaten Sukabumi maupun nasional.
“Pertama mendapat juara tiga tingkat kota/kabupaten Sukabumi dan mendapat juara dua (medali perak) pada Kompetisi Sains Merdeka Indonesia. Alhamdulillah pada saat di SMA sekarang ini mendapat tiga medali dalam bidang yang berbeda-beda namun di ajang yang sama, yakni OHKN di Banjarnegara,” imbuhnya.
Dirinya juga mempunyai tekad yang kuat untuk terus bisa tampil mengikuti kompetisi bidang sains dan berharap mendapat predikat juara di tingkat internasional.
Kiat – Kita Belajar Sehingga Mampu Berprestasi
Kepada sukabumitimes.com dirinya menularkan bagaimana kiat-kiat dalam belajar sehingga memperoleh prestasi yang begitu luar biasa.
“Saya dalam mengejar suatu keinginan, terutama dalam mengikuti kompetisi sains itu tidak muluk-muluk. Yang pasti harus selalu ingat kepada Allah SWT dan banyak berdoa, mengatur waktu dengan baik, fokus pada tujuan yang ingin diraih, dan jangan sampai mudah terbawa oleh lingkungan,” bebernya.
Berkaitan dengan perolehan tiga medali dalam OHKN ini, dirinya mengaku terus memperdalam matematika, karena dihinggapi rasa penasaran dalam menyelesaikan permasalahan pada sebuah soal.
“Kemudian ketika saya merasa bosan, maka saya kerjakan soal matematika yang menantang terlebih dahulu. Sedangkan pada bidang Biologi dan Kedokteran, saya lebih banyak mendengarkan di youtube, karena teknik belajar saya adalah auditori (proses pembelajaran yang mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan),” tukasnya.
Farel mengungkapkan bahwa selama mengikuti OHKN itu juga mempunyai kesan yang menantang tapi bikin pusing. Meksipun begitu, ini merupakan resiko dari olimpiade sains, sehingga lama kelamaan jadi tetap tenang, karena memperbanyak doa kepada Allah saat mengerjakan soal.
“Pesan saya kepada teman teman di SMA PT Hayatan Thayyibah, tetap semangat dalam usahanya mencapai tujuan kalian, jangan pernah tumbang di tengah tengah proses, nikmati prosesnya meskipun berat, karna proses itu yang akan membentuk kita menjadi lebih baik lagi. Seperti buah mangga, rasa yang dihasilkan dari mangga yang matang dipeyem dengan mangga yang matang di pohon akan berbeda, karna mangga yang matang di pohon mengalami sebuah proses,” pungkasnya. (sya)