SUKABUMITIMES.COM – Kantor Urusan Agama (KUA) Baros Kota Sukabumi menggelar kegiatan bimbingan perkawinan (bimwin) bagi lima pasang calon pengantin pada Rabu, (11/9/2024).
Di lansir dari halaman web resmi Kemenag, bahwa Kegiatan tersebut merupakan bagian dari “Gerakan Penghulu, Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting” yang dilaksanakan secara nasional dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Tahun 2024.
Penghulu di KUA Baros, Asep Jaya Mulyana menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali calon pengantin dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai pencegahan stunting.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara nasional dalam rangka HUT APRI ke-5,” ujarnya.
Menurut Asep, bimbingan perkawinan di KUA Baros bukan hanya dilaksanakan pada momen khusus seperti ini.
“Bimbingan perkawinan rutin dilaksanakan di KUA Baros seminggu sekali,” tambahnya.
Selain membekali calon pengantin dengan pengetahuan dasar tentang pernikahan, bimbingan ini juga difokuskan pada upaya pencegahan stunting pada anak-anak yang akan lahir dari pernikahan mereka.
Asep, yang juga menjabat sebagai Sekretaris APRI Kota Sukabumi, menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai stunting.
“Kami berusaha mempersiapkan calon pengantin agar memiliki pemahaman yang cukup untuk mencegah stunting pada keturunan mereka. Ini juga bagian dari momen nasional yang dilakukan secara serentak,” jelasnya.
Sementara itu Kepala KUA Baros, Dasep Setiawan menuturkan, dukungan penuh terhadap pelaksanaan bimbingan perkawinan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting sebagai upaya preventif untuk mengurangi angka stunting di Kota Sukabumi.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena merupakan bagian dari tanggung jawab kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Dasep.
Dasep berharap, dengan adanya bimbingan perkawinan ini, para calon pengantin dapat membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
“Saya berharap, hasil bimbingan ini memberikan dampak positif bagi para calon pengantin dalam menjalankan rumah tangganya nanti,” tambahnya.
Selain itu, Dasep menekankan bahwa penting bagi setiap calon pengantin untuk memahami konsep gizi yang baik dan pentingnya menjaga kesehatan ibu selama kehamilan.
“Kami berupaya agar setiap calon pengantin benar-benar paham mengenai pentingnya nutrisi dan perawatan kesehatan yang tepat,” imbuhnya.
Gerakan Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting merupakan program yang diinisiasi oleh APRI sebagai bentuk kontribusi nyata penghulu dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan praktik pengasuhan yang tidak memadai.
“Kami ingin para calon pengantin tidak hanya siap secara mental dan spiritual, tetapi juga memiliki bekal pengetahuan untuk menjaga kesehatan keluarga mereka di masa depan,” katanya.
Lebih lanjut, Dasep menegaskan bahwa KUA Baros akan terus berkomitmen untuk mendukung program-program yang sejalan dengan upaya pencegahan stunting.
“Kami akan terus melanjutkan kegiatan-kegiatan seperti ini sebagai bagian dari tanggung jawab kami terhadap masyarakat,” tambahnya.
Dengan adanya bimbingan perkawinan yang terfokus pada upaya pencegahan stunting, diharapkan calon pengantin dapat lebih siap dalam membangun keluarga yang sehat, sejahtera, dan bebas dari ancaman stunting.
“Kami berharap, apa yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat,” pungkas Dasep. (rus)