SUKABUMITIMES.COM – Angkutan Kota (angkot) di Kota Sukabumi, jurusan Sukaraja – Pasar Pelita melakukan aksi unjuk rasa dengan mogok massal pada Senin (12/8/2024).
Aksi yang dilakukan para sopir angkot ini sebagai bentuk protes dan keinginan sopir supaya pemerintah daerah (Pemda) untuk membatasi jam kerja pada transportasi online.
Ketua Kelompok Kerja Unit (KKU) sopir angkot Jurusan Sukaraja- Pasar Pelita Ridwan (38) mengungkapkan bahwa ada penurunan pendapatan yang dirasakan para sopir, sejak merebaknya transportasi online di Sukabumi.
“Pendapatan anjlok (angkot) sukaraja mah, pendapatan sekarang Rp.150 ribu itupun masih kotor, belum ke potong bensin dan setor. Waktu itu, sebelum ada transportasi online, mah masih tinggi, bisa Rp.350 ribu itu ongkos masih Rp.4 Ribu per penumpang,” kata Ridwan pada Senin (12/82024).
Dirinya mengklaim untuk saat ini ada sekitar 270 angkot jurusan Sukaraja – Pasar Pelita yang melakukan aksi mogok massal, yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
Para sopir angkot ini bermaksud untuk akan terus bertahan hingga pemerintah merespon langsung apa yang menjadi tuntutan mereka.
Sambung Ridwan, aksi yang dilakukan bersama dengan teman-teman sopir angkot Sukaraja-Pasar Pelita itu merupakan aksi lanjutan dari para sopir jurusan lain yang telah melakukan aksi mogok terlebih dahulu.
Terlihat di sepanjang Jalan R.A Kosasih, terlihat para sopir angkot selain jurusan Sukaraja-Pasar Pelita juga menurun para penumpangnya ditengah jalan, hal itu sebagai bentuk solidaritas sesama sopir angkot.
Ketika di konfirmasi melalui sambungan telepon, kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Imron Wardhani membenarkan adanya sopir angkot jurusan Sukaraja – Pasat Pelita yang melakukan aksi mogok masal.
“Sementara kita tampung permintaan para sopir angkot supaya operasional transportasi online dilakukan pembatasan dan kita akan mencoba komunikasi dengan aplikator. Kita coba sampaikan aspirasi mereka seperti itu, nanti kita juga akan melakukan rapat lanjutan dengan pihak terkait,” bebernya.
Sementara itu, salah satu penumpang angkot Sukaraja – Pasar Pelita Kota Sukabumi, Entang (70) merasa kecewa dengan mogoknya angkot ini.
“Ya sangat kecewa, jadi susah untuk pulang. Tadi saya jalan dari Rumah sakit jalan sampai terus mau pulang ke rumah,” kesalnya.
Entang asal desa Nyalindung kabupaten Sukabumi, terpaksa berjalan kaki yang lumayan jauh, karena tidak ada angkot jurusan Sukaraja – Pasar Pelita Sukabumi yang lewat. Dirinya mengaku sehari-hari memang naik angkot kalau mau aktivitas sehari-hari.
“Terpaksa ya jalan kaki, mau pake online juga tidak punya aplikasi,”pungkasnya.(sya)