SUKABUMITIMES.COM – Tanggap Darurat Bencana (TDB) di Kabupaten Sukabumi di perpanjang sampai tujuh hari ke depan, yakni tepatnya sampai tanggal 17 Desember 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menyampaikan hal ini setelah pelaksanaan rapat koordinasi melalui zoom Meeting di pendopo kabupaten Sukabumi pada Selasa (10/12/2024).
Rapat koordinasi (Rakor) melalui hybrid mengenai status TDB ini diikuti oleh Dandim 0607/Kota Sukabumi, BNPB, Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Barat, dan perangkat daerah kabupaten Sukabumi.
“Ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan mendasari mengapa TDB Kabupaten Sukabumi ini di perpanjang,” ungkapnya.
Pertama, curah hujan dalam beberapa hari ini masih tinggi, yaitu dari tanggal 10 Hingga 14 Desember 2024 intensitas hujan cukup tinggi.
“Kedua, berdasarkan data yang ada sampai saat ini, masih ada dua korban yang belum ditemukan. Serta ketiga, Jumlah pengungsi sampai hari ini masih diangka 913 KK atau 2.988 jiwa. Ini tentunya sangat membutuhkan perhatian kita,” beber Ade Suryawan kepada awak media pada Selasa (10/12/2023).
Ketika Ade ditanya mengenai kelanjutan proses pencarian dua korban yang hilang dan bekuk ditemukan, pihaknya mengutarakan sampai saat ini proses pencarian masih terus dilakukan.
“Namun, inikah sudah tujuh hari ya, nanti akan disampaikan keluarganya terlebih dahulu. Kalau mereka mengikhlaskannya, maka kemungkinan kita anggap meninggal,” jawabnya.
Mengenai kendala di lapangan, Ade menjelaskan karena posisi bersama di tengah persawahan dengan areal yang sangat luas.
“Sehingga menyulitkan untuk menentukan titik perkiraannya dan kalau seandainya menggunakan alat berat, juga sangat sudah masuk ke lokasi,” jelasnya.
Sekda Kabupaten Sukabumi ini melanjutkan, sebagai upaya penanggulangan, pihak pemkab sudah mengirimkan surat ke BNPB supaya melakukan modifikasi cuaca.
“Sampai sekarangkan cuaca masih hujan dengan intensitas tinggi, kemarin (Senin, 9/12/2024) bapak bupati sudah mengirimkan surat ke BNPB supaya melakukan rekayasa cuaca,” lanjutnya.
Namun, masih kata Ade, untuk pelaksanaannya itu yang mengagendakan dari pihak BNPB.
Kemudian, terkait dengan upaya yang dilakukan oleh pihak pemkab Sukabumi terkait dengan masih banyaknya warga yang mengungsi, Ade membeberkan logistik yang ada sudah didistribusikan ke 39 kecamatan yang terdampak.
“Nah, sekarang yang menjadi perhatian kita semua adalah warga yang mengungsi. Adapun yang jadi perhatian adalah dapur umum dan kebutuhan pengungsi. Itu menjadi prioritas dari Pemkab Sukabumi,” pungkasnya. (sya)