SUKABUMITIMES.COM – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama mendeklarasikan Pesantren Ramah Anak. Penasehat DWP Kementerian Agama, Eny Retno Yaqut, sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia sejak lama, pesantren memiliki peran penting dalam pembelajaran anak.
“Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia dan memiliki pengaruh besar dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga pesantren sebagai tempat yang aman, nyaman, dan ramah bagi santri,” ujar Eny di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Deklarasi ini dikemas dengan istighasah dan mengusung tema, “Menciptakan Lingkungan Pesantren Ramah Anak dengan Mempersiapkan Santri Terbaik untuk Masa Depan Indonesia”.
Menurut Eny, pesantren ramah anak merupakan bagian dari wujud amanat konstitusi yang menjamin hak anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang aman. Hal ini selaras dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1262 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pengasuhan Ramah Anak di Pesantren.
“Santri tidak hanya harus cakap dalam ilmu agama, tetapi juga harus siap menghadapi tantangan zaman, terutama di era Society 5.0 yang menitikberatkan pada teknologi canggih. Jika santri tidak melek teknologi, mereka akan kesulitan mempersiapkan diri untuk masa depan Indonesia,” ungkapnya.
“Kami sangat prihatin dengan kasus kekerasan di beberapa pesantren. Oleh karena itu, kami menyediakan nomor pengaduan bagi santri. Kami semua bertanggung jawab untuk memastikan pesantren menjadi tempat yang aman bagi mereka,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad. Dia menekankan pentingnya peran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas.
“Pesantren telah memberikan kontribusi besar bagi pendidikan dan kehidupan bangsa. Namun, kita harus memastikan bahwa pesantren tetap menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Pendidikan dan pengalaman yang baik di pesantren akan menjadi bekal penting dalam menghadapi masa depan,” ujar Abu Rokhmad.
“Pesantren harus menjadi lembaga yang suci, yang melahirkan generasi terbaik untuk masa depan bangsa. Dengan komitmen dan tekad yang kuat, insya Allah kita mampu mewujudkan pesantren ramah anak secepat mungkin,” tutup Abu.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, menambahkan, tentang pentingnya aspek gizi dalam mendukung tumbuh kembang santri di pesantren. “Kita harus memperhatikan asupan gizi yang cukup bagi santri, terutama di daerah-daerah yang masih kurang optimal dalam memanfaatkan sumber daya pangan lokal seperti ikan. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” tambahnya.
Acara ini dihadiri 992 peserta dari berbagai daerah yang berpartisipasi secara daring. Hal itu mencerminkan antusiasme dan komitmen bersama dalam menjaga marwah pesantren sebagai lembaga pendidikan Islami yang ramah dan bebas dari kekerasan.(*/sya)