SUKABUMITIMES.COM – Masyarakat desa berduyun-duyun mendatangi pantai Talanca Loji Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jumat (24/5/2024).
Ada apa gerangan dengan peristiwa yang terjadi di Pantai tersebut, sehingga warga kedusunan kampung Sawah Garung, Loji dan Bojongkopo tertarik mendatanginya?
Setelah dilakukan penelusuran dan melihat lokasi, ternyata masyarakat tersebut sedang mengikuti mitigasi bencana program Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Masyarakat tampak antusias mengikuti berbagai simulasi penanganan bencana, melahap setiap instruksi ataupun tahapan dalam simulasi bencana dan evakuasi. Hal ini dilakukan oleh BNPB sebagai upaya untuk mengedukasi pemahaman masyarakat untuk cepat tanggap bila terjadi kebencanaan dilingkungan.
“Tentunya saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, mana kala terjadi bencana masyarakat sudah tahu dan cepat tanggap,” ujar Cecep Supriadi, Personel Satpol PP Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Jumat, (24/5).
Penanggulangan Bencana Kecamatan (PPBK) Simpenan, Dandi Sulaeman mengungkapkan simulasi ini dilakukan supaya masyarakat bisa bertindak cepat dan tidak bingung apa yang dilakukan jika bencana Tsunami. Karena mereka kan tempatnya tinggalnya dekat dengan lautan.
“Masyarakat kita edukasi dan simulasi rencana evakuasi bencana tsunami tersebut, masyarakat kami ajak untuk merekayasa pemeran kejadian, mulai dari penanganan terhadap ibu hamil, lanjut usia dengan penyampai informasi kejadian dan koordinator antar masyarakat diperankan ketua RT, dan sebagai pelapor ke pemerintah setempat ketua RW. Sekitar 100 orang, mulai dari anak anak, dewasa hingga tokoh masyarakat dilibatkan dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Dandi berharap, kegiatan yang digelar sejak pagi hari hingga menjelang siang ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi situasi ketika terjadi bencana alam, baik longsor, gempa ataupun tsunami.
“Intinya bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana dan evakuasi mandiri yang dilakukan masyarakat,” jelasnya.
“Kaki berharap stelah pelatihan ini, masyarakat dapat memahami dengan benar, sehingga akan sigap bila terjadi bencana,” pungkasnya. (sya).