OLEH BAYU A HENDRAYANA. S.E., M.M
( DIREKTUR PUSAT PENDIDIKAN MASYARAKAT WILANTARA )
Pengaruh Gen Z terhadap Pilkada 2024 dapat dirasakan dalam beberapa aspek yang cukup signifikan, mengingat bahwa Gen Z (yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012) mulai mencapai usia pemilih pada pemilu dan pilkada 2024. Secara umum, Gen Z memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya dalam cara mereka memandang politik dan berpartisipasi dalam pemilu. Beberapa pengaruh yang dapat diharapkan dari Gen Z terhadap Pilkada 2024 yaitu Penggunaan Media Sosial, Gen Z sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial, yang dapat memengaruhi cara mereka mendapatkan informasi politik. Kampanye pilkada di 2024 diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube, karena Gen Z lebih cenderung mengikuti perkembangan politik melalui kanal-kanal tersebut. Hal ini mendorong para calon pemimpin untuk lebih aktif dan kreatif dalam menjangkau pemilih muda melalui konten digital yang menarik dan relevan, Fokus pada Isu Sosial dan Lingkungan Gen Z dikenal memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan keberagaman.
Mereka kemungkinan akan lebih memperhatikan calon yang mendukung kebijakankebijakan progresif dan berbasis keberlanjutan. Ini dapat memengaruhi platform kampanye para calon kepala daerah yang ingin menarik perhatian pemilih muda, dengan menonjolkan isu-isu tersebut, Keterlibatan Politik yang Lebih Tinggi Gen Z memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap dunia politik dan cenderung lebih terlibat dalam gerakan-gerakan sosial atau aktivisme dibandingkan generasi sebelumnya. Meskipun demikian, mereka juga seringkali kritis terhadap politik tradisional, termasuk praktik-praktik politik yang dianggap koruptif atau tidak transparan. Oleh karena itu, mereka lebih memilih kandidat yang transparan, jujur, dan dapat dipercaya, Preferensi terhadap Teknologi dan Inovasi Dalam konteks Pemerintah Daerah.
Gen Z mungkin akan mendukung calon yang menawarkan inovasi dalam pelayanan publik berbasis teknologi, seperti e-governance, aplikasi layanan publik yang efisien, dan program-program yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup. Hal ini akan mendorong para calon untuk lebih fokus pada pengembangan digital dan infrastruktur modern, Pemilih yang Terinformasi dengan Lebih Baik, Karena akses informasi yang lebih cepat dan luas, Gen Z kemungkinan akan menjadi pemilih yang lebih terinformasi dan kritis. Mereka cenderung menghindari politikus yang tidak jelas pendiriannya atau tidak memiliki rekam jejak yang baik. Mereka akan mencari bukti konkret dari calon yang menawarkan solusi terhadap masalah daerah, Partisipasi yang Lebih Tinggi dalam Pemilu: Mengingat keterlibatan aktif Gen Z dalam berbagai isu, tingkat partisipasi mereka dalam Pilkada 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Namun, ini juga bergantung pada bagaimana kampanye-kampanye pilkada dapat menginspirasi mereka untuk menggunakan hak pilih mereka secara aktif.
Secara keseluruhan, Gen Z diharapkan akan memainkan peran yang sangat penting dalam Pilkada 2024, baik sebagai pemilih maupun sebagai penggerak perubahan dalam lanskap politik lokal. Oleh karena itu, calon kepala daerah perlu memperhatikan preferensi dan perilaku
preferensi dan perilaku politik mereka agar dapat menarik dukungan dari pemilih muda ini. (*)