SUKABUMITIMES.COM – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Sukabumi Jaja Jahidin selalu memberikan kejutan bagi semua pihak keluarga besar sekolahnya dari mulai siswa, guru hingga alumninya.
Pasalnya, Kepala sekolah yang murah senyum ini, dengan rasa cintanya terhadap dunia pendidikan terutama kepada SMPN 1, dirinya selalu memberikan kejutan yang bisa dibanggakan oleh semua pihak.
Setelah di temui crew sukabumitimes.com di ruang kerjanya pada Selasa (29/10/24), dirinya membeberkan alasan perlunya kita mencintai lingkungan sekolah terutama di sektor penataan taman.
“Taman ini yang awalnya kumuh, saya sulap menjadi taman yang indah, tentunya ini bertujuan agar sekolah terlihat rapi, nyaman dan sekaligus bisa dijadikan bermain anak,” kata Jaja Jahidin.
Cerita Jaja Jahidin menyulap beberapa taman sekolah itu berawal dari hobi dan kedua melihat kondisi lokasi sekolah di tengah perkotaan, lalu didasari dari kebutuhan anak-anak
“Dan akhirnya pihak sekolah berbicara terkait keinginan anak-anak, yang melihat kondisi sekolah yang memang terlihat sedikit kumuh,” ujarnya.
Akhirnya pihak sekolah bersama guru tergerak hatinya dengan melakukan perubahan atau penataan ulang taman-taman tersebut.
Dangan bakat dan hobinya, Jaja langsung berinisiatif menyulap taman tersebut menjadi indah dan dapat membuat seluruh warga sekolah tertarik, bukan hanya tertarik melihatnya, namun siswa dapat mempelajari dan mampu merealisasikannya.
Saat penataan ulang taman tersebut, banyak siswa yang berkeinginan untuk membantu dengan menanam tumbuhan.
“Tentu saja melihat antusiasnya anak-anak saya justru senang dan mempersilahkan mereka untuk menanam di area taman,” senangnya.
Dalam mengarahkan para siswanya, Jaja selalu memberi motivasi berupa menyadarkan bahwa sebagai generasi muda itu harus mempunyai kemampuan yang unggul.
Dirinya mengaku hasil berupa taman yang indah dan nyaman ini merupakan gagasan serta inisiatif dari anak-anak, guru, warga sekolah.
“Sebagai upaya menciptakan lingkungan sekolah yang representatif, artinya pantas untuk di tempati, pantas untuk di gunakan tempat belajar, Tidak kumuh, atau tidak serasa sumpek,” terangnya.
Masih kata Jaja, pihaknya masih berusaha untuk melengkapi kondisi sekolah yang perlu diperbaiki.
“Setidaknya kami akan terus memberi motivasi kepada warga sekolah dan juga berupaya untuk terus memperbaiki lingkungan sekolah sampai menangis lebih baik lagi,” imbuhnya.
Upaya yang dilakukan oleh Kepala sekolah ini dengan mengajak jajarannya adalah membahas bagaimana mengembangkan sekolah, bukan hanya di bidang akademik saja, namun bagaimana caranya kita bisa menata sekolah sehingga seluruh warga sekolah dapat mencintai sekolahnya.
“Kita mulai dari kesadaran membuang sampah, membersihkan ruangan, baik ruang guru, ruang kepala sekolah dan rumah belajar sehingga waktu aktifitas di mulai seluruh ruangan sudah bersih,” ucapnya.
“Alhamdulilah dari mulai guru, siswa, dan komite hingga alumni sekolah antusias melihat, karena kerja keras semuanya membuahkan hasil, yaitu adanya perubahan dan kondisi lingkungan sekolah lebih indah dilihat,” tambah Jaja.
Jaja berpesan walaupun SMPN 1 ini sering mendapat prestasi melalui anak didiknya, akan tetapi kita jangan lupa bahwa kondisi sekolah harus lebih baik.
“Mungkin SMPN 1 Kota Sukabumi dapat dikatakan sebagai pioneer untuk sekolah lain. Maka dari itu, mari kita terus berusaha memberi contoh yang baik bagi sekolah lain,” pesannya.
Semua harus dilakukan secara riil, terutama dalam menata sekolah, jangan hanya berteori dan omon kosong, tetapi kita harus bisa membuktikannya
“Saya berharap, sekolah ini bisa menjadi sekolah setara international, selama ini kita terus mempersiapkan beberapa aspek yang menunjang kearah itu, mulai dari bagaimana caranya untuk melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah, misal dengan sekolah di Thailand atau negara lain,” harapnya.
Sebelum melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah, pihaknya sedang melakukan persiapan sedari awal, baik dari sisi administrasi, perijinan ataupun hal lain, yang dapat menunjang kerjasama Antar sekolah.
“Untuk saat ini, memang baru sebatas wacana, tapi kita terus mendorong ketika menjelang purna bakti nanti akan ada yang merealisasikannya,” dorongnya.
Harapan dan keinginan sekolah untuk melakukan pertukaran ataupun kerjasama dengan sekolah lain sudah di dukung para guru. Ke depan, pihaknya berencana akan mengundang beberapa sekolah untuk kerjasama, tukaran pelajar, dimana ke dua sekolah akan mengetahui cara mengajar baik di sekolah SMPN 1 maupun sebaliknya.
“Kalau bisa hanya jangan tingkat nasional saja, namun kita bisa bertukar belajar di tingkat internasional, seperti Thailand, Singapura, maupun negara lainnya,” pungkasnya. ( rus)