SUKABUMITIMES.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) kota Sukabumi saat ini baru mengerjakan proyek pembangunan kolam retensi di Terminal Sukabumi Tipe C, yang berlokasi di Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
Dengan dibangunnya kolam retensi tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi banjir yang kerap melanda di kawasan jalan Lingkar Selatan kota Sukabumi, khususnya Depan terminal yang sering banjir kalau hujan deras turun.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto, menjelaskan bahwa jalan Lingkar Selatan Khusunya depan terminal yang berada di cerukan rawan tergenang air saat curah hujan tinggi.
“Kolam retensi ini dirancang untuk menampung kelebihan debit air dari kawasan tersebut. Dengan kapasitas tampung 3.000 liter per detik, kolam ini dapat menampung aliran air sebesar 3.800 liter per detik, dengan 800 liter per detik disalurkan ke saluran eksisting yang ada,” jelasnya.
Proyek pembangunan kolam retensi ini kata Sony dibiayai melalui bantuan ApBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp5.155.842.672.
Sampai saat ini sebagaimana diutarakan oleh Kepala DPUTR Kota Sukabumi, pembangunan proyek ini sudah mencapai 34 sampai 36 persen dari progres yang direncanakan.
“Semoga akhir November 2024 ini sudah selesai 100 persen. Sehingga dapat berfungsi sepuhnya pada Desember mendatang guna mengantisipasi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada bulan tersebut,” imbuhnya.
Sony menerangkan bahwa semakin tahun, saluran air di Kota Sukabumi harus diperbesar untuk mengakomodasi aliran air yang semakin besar. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya area resapan air akibat pembangunan di Kabupaten Sukabumi, yang berada di atas Kota Sukabumi.
“Jika resapan air berkurang, maka air akan mengalir ke Kota Sukabumi yang berada di bawahnya, yang akhirnya menyebabkan banjir,” ujarnya.
Selain berfungsi sebagai penampung air, kolam retensi ini juga dirancang menjadi destinasi wisata murah bagi masyarakat sekitar. Di sekitar kolam, akan dibangun fasilitas jogging track dan area nongkrong untuk anak muda, menciptakan ruang terbuka yang bermanfaat bagi warga setempat.
Sementara itu, perbaikan saluran air eksisting yang melintasi jalan juga akan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas aliran, agar over flow dari kolam retensi dapat dialirkan dengan baik.
Sistem perawatan kolam retensi ini mencakup pengerukan secara berkala setiap tiga bulan, untuk menjaga agar tidak ada penyumbatan akibat sedimentasi.
“Diharapkan dengan selesainya pembangunan Kolam retensi ini dapat menjadi solusi jangka panjang mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan Lingkar Selatan,” pungkasnya. (sya)