SUKABUMITIMES.COM – Lutfie Sakhie Zaidan asal Kampung Mekarjaya, RT 05/RW 03, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, saat ini sedang membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Bocah yang saat ini genap berusia 8 tahun, anak pasangan Dede Erwan (34) dan Dede Suherti (30) ini, menderita karena mengidap penyakit thalassemia.
Lutfie yang berasal dari keluarga kurang mampu ini setiap dua minggu sekali membutuhkan transfusi darah.
Kepala Desa Nyalindung, Asep Supriyadi mengatakan, thalassemia merupakan sebuah penyakit genetik yang menyebabkan gangguan pada produksi sel darah merah, Lutfie membutuhkan transfusi darah secara berkala guna menjaga keseimbangan sel darah merah dalam tubuhnya.
“Kasihan anak itu, Lutfie itu mengidap penyakit thalassemia sejak lahir. Sekarang ia, duduk di kelas 2 sekolah SD yang ada di Kecamatan Nyalindung dan jika sedikit saja terlambat melakukan transfusi darah, maka tubuhnya akan lemas, pada bagian kuku tangannya terlihat berubah warnanya menjadi menguning,” kata Asep pada Jumat (16/08/2024).
Selama ini pihak keluarganya sudah berjuang dengan keras untuk menyediakan bantuan medis, namun beban finansial yang mereka hadapi semakin berat dan mereka membutuhkan bantuan.
“Orang tua nya bekerja sebagai office boy (OB) di kantor pemerintahan Kecamatan Nyalindung. Jadi, mungkin penghasilan ekonominya kurang,” paparnya.
Penanganan penyakit thalassemia ini tidak murah, mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini menjadi beban berat bagi keluarga yang berasal dari latar belakang ekonomi yang pas-pasan.
Pihak pemerintah, lanjut Asep, sudah membantu unutk transfusi darah dan obat melalui program BPJS. Namun, karena keterbatasan ekonomi, keluarga Lutfie kerap mengalami kesulitan dengan biaya transportasi dan biaya perbekalan selama proses cek kesehatan ke rumah sakit.
“Kalau transfusi darah itu ke Rumah Sakit Bhayangkara atau RS Setukpa Polri Kota Sukabumi. Kalau dulu, biasanya transfusi darahnya 1 bulan sekali. Nah, untuk sekarang kata orangtuanya 2 minggu sekali,” tukasnya.
Saat melakukan transfusi darah, Asep mengaku sering menginformasikan kepada sejumlah komunitas darah Sukabumi dan media sosial. Namun demikian, karena anak tersebut harus menjalani transfusi darah setiap 2 minggu sekali, membuat kewalahan untuk menyediakan labu darah.
“Golongan darahnya AB, setiap ada kebutuhan dengan darah, kita share ke teman-teman. Hari ini kita dua minggu sekali kewalahan, karena memang stok darah di Kabupaten Sukabumi agak susah ya, menipis stoknya tadi juga saya nanya ke PMI, memang untuk kebutuhan darah di Sukabumi sangat banyak, khususnya bagi penderita thalassemia,” timpalnya.
Setiap bantuan berapapun nilainya, baik dalam bentuk dana maupun dukungan moral, dapat memberikan harapan baru bagi kehidupan Lutfie.
“Karena mungkin dari gaji yang honor dari bulanan juga gak begitu mencukupi, kasihan, sedangkan dia juga sering ada beban tuh ketika memang kekurangan darah, harus mencari kemana-mana, memang itu yang jadi persoalan kadang-kadang hampir tiap dua minggu sekali, dia keluh kesah dengan stok darah di Sukabumi, jadi kadang-kadang dia membayar mereka yang memang minta uang bensin, kadang-kadang minta transport kan jauh,” paparnya.
“Saya berharap adanya uluran tangan dari para dermawan supaya proses pengobatan Lutfie ini, bisa terus berjalan. Kami yakin, Allah SWT akan membatu melalui hambanya yang dermawan,” pungkasnya. (sya)