Septian Agung Nugroho harus menempuh perjalanan ke sekolah dengan jarak 64 KM Pulang pergi setia harinya. Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk menimba ilmu dan cita-citanya. Meskipun begitupun, tidak mengurangi untuk terus berprestasi. Ikuti ceritanya
SUKABUMITIMES.COM – Meskipun masih terbilang berusia muda, namun tidak menyurutkan langkah Septian Agung Nugroho untuk terpilih menjadi duta perwakilan indonesia dalam ajang bergengsi dunia WorldSkills Competition (WSC) di Lyon, Prancis, pada (10-15 /9/2024), mendatang.
Alumni SMK Negeri 1 Jenangan, Ponorogo, Septian Agung Nugroho ini pada awalnya dimasa pandemi sempat membuka usaha angkringan kecil-kecilan. Kemudian dirinya mengikuti Ajang Talenta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tahun 2021 dan hasilnya pun tidak terlalu buruk, dirinya memperoleh medali perunggu pada bidang Mechatronics.
Septian pun bercerita mengenai awal kisah perjalanan prestasinya. “Saat pandemi Covid-19 sehabis ujian nasional di kampung saya, saya inisiatif buka usaha yaitu angkringan di tepi jalan raya. Kemudian, saya mendapat kabar ada seleksi LKS SMK di SMK Negeri 1 Jenangan pada bidang Mechatronics dan Industrial Control. Saat itu saya masih ragu tetapi akhirnya saya mendapat wejangan dari bapak saya ‘tugasmu itu sekolah bukan dagang, sudah tinggalin dulu angkringannya’ kata Bapak saya waktu itu,” terang laki-laki kelahiran Ponorogo, 3 September 2002 ini.
Dalam benaknya, Septian pun memberanikan diri untuk melangkah di Ajang Talenta LKS SMK yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ia tak pernah mengeluh meskipun harus menempuh perjalanan ke sekolahnya dengan jarak 32 km setiap harinya.
“Aku ingin sekali bersekolah di luar kecamatan yang notabene di kota waktu itu. Namanya anak kampung, akhirnya aku bersekolah di SMKN 1 Jenangan Ponorogo. Waktu itu aku mengambil jurusan Teknik Otomasi Industri dengan durasi belajarnya 4 tahun. Meski jarak rumahku ke sekolah itu adalah 32 km jadi selama 4 tahun itulah aku menempuh jarak 64 km pulang pergi setiap harinya,” kenang Septian.
Pada tahun 2021 Septian berhasil lolos seleksi untuk mewakili SMKN 1 Jenangan pada Ajang Talenta LKS SMK. Ia menjelaskan, saat pandemi Covid-19 melanda, proses latihannya memakan waktu hampir 6 bulan. Kesabarannya pun membuahkan hasil, Septian memperoleh medali perunggu pada bidang Mechatronics di LKS SMK Tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring pada 24 s.d. 30 Oktober 2021. Dari situlah jalan prestasinya terbuka lebar. Ia diterima di kampus impiannya sebagai mahasiswa D4 Mekatronika di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Di tahun 2022, Septian berkesempatan mengikuti Seleksi Daerah (Selekda) ASEAN Skills Competition (ASC). Dalam ajang tersebut, ia meraih Juara 1 pada Selekda ASC tahun 2022. Lalu, pada tahun 2023 lagi-lagi Septian menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet Juara 1 Seleksi Nasional (Seleknas) ASEAN Skills Competition (ASC) tahun 2023. Di tahun yang sama, Septian mewakili Indonesia pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) di Singapura. Ia pun berhasil menyabet medali perak untuk Indonesia.
Prestasi Septian tentu tak lepas dari dukungan kedua orang tuanya, anak dari pasangan Suprianto berprofesi sebagai wiraswasta dan Mistrini berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini selalu memperoleh doa dari orang tuanya.
Dalam beberapa tahun mendatang, Septian memiliki keinginan untuk menyumbangkan ilmu kepada adik-adik yang menekuni bidang mekatronika. Mimpinya yang lain adalah memperbaiki perekonomian kedua orang tuanya.
“Saya harus menyelesaikan kuliah saya. Saya juga ingin mengabdikan ilmu saya terkait dunia kompetensi mekatronika ini ke adik-adik dan orang yang membutuhkan. Saya berharap setelah lulus sudah dapat kerja di pemerintahan dan instansi. Yang penting saya bisa kerja dulu dan meningkatkan ekonomi keluarga dulu,” ucap Septian.
Kini petualangan Septian berlanjut, tahun ini Septian sedang mempersiapkan dirinya sebagai kompetitor di ajang bergengsi dunia WorldSkills Competition (WSC) di Lyon, Prancis. Ia kini tengah mengikuti pembinaan dalam beberapa bulan terakhir di PT. Festo untuk memberikan kontribusi dan prestasi yang maksimal untuk Indonesia.
“Kampus saya PENS juga memberikan saya kesempatan untuk ikut WSC ini tentunya. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada orang tua dan teman teman saya yang selalu mendukung saya sampai saat ini dan juga pasti atas ridho dari Tuhan yang mengantarkan saya pada titik ini,” ungkap Septian.
Sebelum mengakhiri, Septian berpesan agar seluruh Sobat Prestasi bersemangat untuk meraih mimpi.
“Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Entah dari mana datangnya itu. Yang penting lakukan yang terbaik yang ada di depan kita. Kita juga harus selalu berusaha maksimal dan jangan pantang menyerah. Ketika sudah terwujud jangan lupa bersujud,” pungkasnya. (*/sya)