SUKABUMITIMES.COM – Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi perhatian serius Gerakan Anti Narkoba (GAN) Kota Sukabumi. Ketua GAN Kota Sukabumi, Rahmat Hidayat, mengajak pemerintah daerah untuk hadir dan lebih peduli terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang kini sudah mulai merambah dunia pendidikan.
Dalam momentum Hari Santri 2025, Rahmat menilai semangat para santri dapat menjadi inspirasi dalam membangun generasi muda yang kuat, berakhlak, dan bebas dari narkoba. Ia menegaskan, pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mampu membentuk karakter dan moral anak agar terhindar dari pergaulan bebas dan pengaruh negatif lingkungan.
“Semangat Hari Santri harus kita jadikan momentum untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan pesantren. Pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tapi juga benteng moral dari ancaman penyimpangan sosial seperti narkoba,” ujar Rahmat seusai kegiatan di Pondok Pesantren Jamiyatul Muta’alimin, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang digagas GAN Kota Sukabumi tersebut dihadiri lebih dari 250 peserta, mulai dari pelajar tingkat SMA hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sukabumi. Turut hadir pula anggota DPRD Kota Sukabumi Komisi I, Taufik Guntur, yang memberikan dukungan terhadap upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Rahmat mengungkapkan keprihatinannya atas fakta bahwa narkoba kini bukan lagi hal tabu di kalangan pelajar dan mahasiswa. Ia menilai, sebagian dari mereka bahkan sudah mengenal, mencoba, hingga menjadi pengguna dan pengedar. “Ini bukan isu kecil. Kita sudah berada pada fase darurat narkoba di lingkungan pendidikan,” tegasnya.
Menurut Rahmat, lemahnya pengawasan dan pendampingan dari keluarga turut menjadi faktor utama yang membuat anak-anak mudah terjerumus dalam perilaku menyimpang. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan perhatian lebih terhadap pergaulan anak di luar rumah.
“Orang tua perlu lebih aktif mengontrol lingkungan sosial anaknya. Jangan sampai karena kesibukan atau kepercayaan berlebihan, anak-anak justru mencari pelarian ke hal-hal negatif seperti narkoba,” ujarnya.
Rahmat berharap kegiatan ini mampu membuka mata semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan dinas terkait, untuk bergerak bersama melakukan langkah-langkah pencegahan yang nyata. Ia menegaskan bahwa penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba bukan hanya tugas satu lembaga, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Kalau kita abai hari ini, maka masa depan bangsa akan terancam. Mari jadikan gerakan anti narkoba ini sebagai ikhtiar bersama menyelamatkan masa depan anak-anak Sukabumi,” tutup Rahmat. (rus)