SUKABUMITIMES.COM – Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menegaskan bahwa publik speaking itu sangat penting bagi pejabat untuk era sekarang ini. Apalagi kita berada di area publik yang begitu besar.
Penegasan ini disampaikan Wakil Wali Kota Bobby Maulana kepada sukabumitimes.com setelah membuka kegiatan Pengembangan Komunikasi Teknis bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) “Komunikasi Publik di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi yang diselenggarkan oleh BKPSDM di Balai Kota Sukabumi pada Rabu (22/10/2025).
“Salah satu perbedaan terdahulu dengan sekarang ini adalah dahulu ketika kita diwawancarai, jurnalis dengan menggunakan tape recorder atau cukup dengan ditulis, namun untuk saat ini direkam dalam bentuk suara dan juga ada visualnya,” ujar Wakil Wali Kota Bobby Maulana.
Bobby menjelaskan, saat ini public speaking bukan hanya sekedar penyampaian lewat audio, namun gestur, sorot mata, ekspresi wajah lebih menentukan.
“Masyarakat bisa lebih tahu apa yang disampaikan, apakah itu ada yang ditutupi atau tidak, karena ekspresi wajah tidak bisa berbohong,” ungkap Bobby Maulana.
Dengan adanya narasumber yang memang berkompeten di bidangnya ini bisa memberikan pandangan-pandangan yang baik sekali untuk pejabat publik, pejabat tinggi Pratama atau kepala OPD dalam memberikan pelayanan dengan komunikasi publik yang baik.
“Kalau kata orang Sunda itu hade goreng ku basa. Jadi yang tadinya apa yang ditanyakan itu biasa-biasa saja, jawabnya bisa jadi luar biasa,” tandasnya.
Masih kata Bobby, untuk itu kita harus berbenah. Dirinya dan pak wali juga baru beradaptasi, baru mencari bentuk, karena ini sesuatu yang baru. “Dimana waktu terdahulu ketika selesai pidato ya sudah selesai, tetapi kalau sekarang bisa menjadi panjang, karena apa yang disampaikan masuk ke ruang media sosial, kemudian mendapat tanggapan yang beragam dari sudut pandang orang yang berbeda-beda latar belakangnya,” katanya.
Ia menyatakan, saat ini dirinya juga masih belajar komunikasi publik di ranah politik. Memang sama-sama di ruang publik, tetapi selama inikan secara substansinya kan acara, walaupun tetap ada kaidah atau norma yang harus diterapkan oleh KPI atau televisi itu sendiri.
“Nah, untuk sekarang inikan langsung bersentuhan dengan ruang publik dan langsung bersentuhan dengan masyarakat melalui pemerintahan. Jadi ada penyesuaian yang hari ini saya upayakan,” imbuhnya.
Bagaimana kebijakan yang sudah dibuat dan direncanakan melalui Bappeda, melalui RPJMD dikomunikasikan lah kebijakan.
“Kondisi kita pada saat itu, apa yang disampaikan oleh kepala daerah atau kepala dinas, entah dalam kondisi panas atau ada permasalahan di rumah, orang kan tidak mau tahu kita harus memberikan pelayan yang baik kepada masyarakat,” imbuhnya.
Disinilah gunanya pelatihan komunikasi publik ini, sehingga dengan kondisi yang bagaimanapun kita dituntut untuk mampu menyampaikan komunikasi yang terbaik bagi masyarakat, supaya jangan sampai terjadi mis komunikasi.
“Itu memang tidak mudah dan perlu pembelajaran, mudah-mudahan kota Sukabumi kedepannya lebih baik lagi. Kita sama-sama belajar,” bebernya.
Bahkan pelatihan komunikasi publik seperti ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, namun kedepannya kita usahakan untuk para lurah di Kota Sukabumi juga.
“Karena bagaimanapun, lurah adalah wajah kota Sukabumi,” tutupnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala BKPSDM Kota Sukabumi Taufik Hidayah menjelaskan bahwa saat ini pihaknya menyelenggarakan pelatihan Pengembangan kompetensi teknis komunikasi dalam bidang komunikasi di kalangan pejabat eselon dua di kota Sukabumi supaya bisa Ter upgrade lagi.
“Komunikasi itu salah satu kompetensi manajerial yang harus dimiliki dan itu ada dalam standar kompetensi jabatan Peraturan Menteri Pegawai Aparatur Negeri (PAN) Nomor 38 Tahun 2017, bahwa ada delapan kompetensi manajerial yang harus dimiliki pejabat pimpinan tinggi (JPT) Pratama, salah satunya adalah komunikasi,” jelas Kepala Badan (Kaban) Taufik Hidayah.
Taufik juga sependapat dengan Wakil Wali Kota Bobby Maulana. Bahwa hal ini tentu sangat penting di jaman disrupsi informasi hari ini.
“Terkadang obrolan kita bisa menjadi viral, ketika ditanya jurnalis misalnya, kita tidak valid menjawabnya, yang kemudian dibaca oleh netizen bisa menjadi sesuatu yang fatal,” ujarnya.
Untuk itu, ia menambahkan dalam forum ini kita mencoba untuk mengupgrade terkait dengan pentingnya komunikasi, kompetensi para JPT Pratama atau kepala OPD termasuk camat bagaimana memiliki komunikasi yang baik.
“Sebetulnya selama ini, para kepala OPD dan para camat sudah memiliki pola komunikasi yang baik, hanya saja perlu untuk kita mengupgrade diri supaya tidak lupa. Jadi melalui pelatihan ini, kami ingin mengupgrade, mereview, serta mengingatkan kembali serta yang tak kalah pentingnya adalah menyesuaikan dengan kondisi yang kekinian,” tambahnya.
Cara komunikasi lima tahun ke belakang dengan sekarang tentu berbeda. Semua OPD dan para camat sudah mempunyai komunikasi yang baik, tetapi tidak ada salahnya jika kita upgrade kembali.
“Yang baik kita tingkatkan supaya jadi lebih baik dan kita sesuaikan dengan kondisi kekinian,” lanjutnya.
Ketika ditanya apakah ada agenda serupa yang diperuntukkan bagi para lurah? Taufik menjawab akan diagendakan.
Namun sebelum ini, ada agenda yang terdekat jenis kompetensi yang akan di upgrade yaitu pemanfaatan Artificial intelligence (AI).
“Ini sinergi dengan bagaimana para pegawai dapat memanfaatkan AI untuk menunjang proses kerja. Pak wali menginginkan proses kerja kita bisa lebih cepat,” ujarnya.
Taufik Hidayah meyakini, saat ini sudah banyak pegawai yanga familier dengan AI, tetapi ada teknis-teknis tertentu yang harus lebih dipahami.
“InsyaAllah akan kita laksanakan di bulan November 2025 ini,” pungkasnya. (sya)