SUKABUMITIMES.COM – Suasana penuh kebersamaan dan semangat persaudaraan terpancar dalam kegiatan jalan santai yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Cirebon (IKC) dalam rangka memperingati 1 Muharam 1447 H.
Bertempat di salah satu madrasah di Jalan Pajagalan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga ringan, tetapi juga momentum berharga untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat eksistensi IKC yang telah lama vakum pada Sabtu (28/6/2025)
Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar oleh warga keturunan Cirebon tersebut.
Dalam sambutannya, Bobby menegaskan bahwa keberagaman di Kota Sukabumi adalah sebuah kekuatan besar yang patut dibanggakan dan dijaga bersama.
“Kegiatan ini luar biasa. Tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan. Keberagaman di Kota Sukabumi sungguh terasa, dan inilah yang menjadikan Sukabumi sebagai salah satu kota paling toleran di Jawa Barat,” ungkap Bobby.
Bobby juga menambahkan bahwa kolaborasi dan kontribusi dari berbagai komunitas luar daerah yang menetap di Sukabumi, seperti warga Cirebon, sangat berperan dalam memajukan Kota Sukabumi.
Ketua Pelaksana kegiatan, Ahmad Suhendra (Charles), dalam laporannya menyampaikan bahwa IKC telah berdiri lebih dari 30 tahun. Namun, selama puluhan tahun terakhir, organisasi ini mengalami kevakuman dalam kepengurusan (pakem).
Melalui kegiatan jalan santai dan santunan anak yatim ini, IKC mencoba kembali meneguhkan eksistensinya.
“Dulu orang tua kita sangat mengagungkan IKC. Kini, generasi kami ingin melanjutkan semangat itu. Alhamdulillah, lebih dari 80% anggota hadir dalam kegiatan ini dari total anggota yang mencapai lebih dari seribu orang yang tersebar di Kota dan Kabupaten Sukabumi,” ujar Charles.
Ahmad juga mengungkapkan rencana IKC ke depan, termasuk pembentukan koperasi dan program-program sosial lainnya untuk memperkuat kesejahteraan anggotanya.
Sementara itu, Ketua IKC Sukabumi Raya H. Muhammad Sholeh turut menambahkan bahwa IKC sesungguhnya memiliki akar sejarah yang kuat. Didirikan pada tahun 1969, IKC sempat aktif hingga pertengahan tahun 1980-an. Kini, semangat estafet kembali disambut oleh generasi muda keturunan Cirebon.
“Kami adalah generasi ke-16 dari keturunan Sunan Gunung Jati. Kami ingin melanjutkan perjuangan leluhur kami, dengan menjadikan IKC sebagai organisasi sosial yang dapat membantu sesama warga, khususnya masyarakat keturunan Cirebon di Sukabumi,” jelasnya.
IKC bahkan telah mendirikan tiga sekolah gratis, salah satunya adalah Yayasan Misbahul Aulad yang terletak di Jalan Pajagalan. Sekolah ini dibuka khusus bagi anak-anak yatim dan warga keturunan Cirebon yang tidak mampu, dengan seluruh biaya ditanggung oleh yayasan.
Dalam upaya memperluas jaringan dan memperkuat identitas, IKC juga membentuk Paguyuban Warga Cirebon (PAWARCI), sebagai wadah silaturahmi bagi warga Cirebon dan Indramayu. Calon anggota IKC dapat bergabung melalui grup komunikasi yang telah dibuat, maupun melalui informasi dari mulut ke mulut.
Semangat kebersamaan dan nilai-nilai sosial yang diusung oleh IKC dan PAWARCI diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk terus menjaga kekompakan, meningkatkan kepedulian sosial, dan bersama-sama membangun Sukabumi yang lebih baik.
Kegiatan jalan santai IKC bukan sekadar acara rutin, tetapi menjadi titik awal kebangkitan kembali sebuah komunitas besar yang telah memberikan kontribusi nyata sejak puluhan tahun silam. Dengan semangat persaudaraan, sosial, dan pendidikan, IKC siap melangkah ke masa depan, menjalin ikatan yang lebih erat demi kemajuan bersama. (rus)

 
																				
























