SUKABUMITIMES.COM – Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai (WS) Cisadea-Cibareno melaksanakan sidang pleno ke-4 yang berlangsung di salah satu hotel di Kabupaten Sukabumi pada Selasa (10/112/2024).
Menurut Kepala UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno Lusie Musianty mengatakan, pleno ini merupakan wadah bagi tim koordinasi pengolahan sumber daya air.
“Suatu wadah yang terdiri dari instansi pemerintah dan non pemerintah, sehingga kita dapat mengkoordinasikan, bagaimana kita bisa sama-sama mengolah dalam pengolahan sumber daya air,” kata Lusie Musianty kepada sukabumitimes.com saat kegiatan pada Selasa (10/12/2024).
Lusi mengungkapkan, sidang pleno ini rutin setiap tahun dilaksanakan sampai empat kali.
“Pada tahun 2024 ini, kami menyelenggarakan sidang pleno sampai empat kali dan temanya pun selalu berbeda-beda. Untuk sidang pleno ke-4 dan di penghujung tahun ini mengambil tema “kelembagaan pendayagunaan kelembagaan sumber daya air,” ungkap Lusie.
Selanjutnya, ia menerangkan dengan adanya pelno ini, dimana kelembagaan dapat ikut dan berperan serta bersama pemerintah.
“Kemarin pada sidang pleno ketiga kita membahas tentang bagaimana isu terkait konservasi pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Sedangkan pada pleno kedua, membahas yang terkait singkronisasi program,” terangnya.
Pihaknya menyatakan, tidak hanya Dinas Sumber Saya Air saja yang mengelola, akan tetapi pihaknya akan melibatkan beberapa instansi lain seperti Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum, Komunitas Peduli Sungai, Komunitas Peduli Lingkungan dan lainnya.
“Jadi kita akan mengelola air secara bersama sama, karena ini bukan tanggung jawab Dinas SDA saja, melainkan kita semua punya kewajiban dalam mengelola air,” lanjutnya
Dari mulai konservasi, bagaimana konservasi di lakukan, bagaimana mendayagunakan sumber daya air, dan bagaimana mengendalikan daya rusak air, ini dijadikan satu rangkaian dari ketiga aspek tersebut.
“Alasan dilaksanakan sidang pleno ini untuk menyaring aspirasi dan informasi serta masukan dari berbagai unsur, baik dari pemerintah dan non pemerintah. Sehingga nantinya menjadi rekomendasi dalam penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air,” ujarnya.
Untuk wilayah sungai sungai Cisadea dan Cibareno rencananya akan di update setiap lima tahun sekali. Sehingga pihaknya, selaku tim koordinasi akan memberikan masukan seperti upaya apa yang perlu dilakukan terkait konservasi, terkait pendayagunaan sumber daya air, terkait pengendalian daya rusak air.
“Target ke depan, apa yang direkomendasikan dapat diimplementasikan. Rekomendasi ini nantinya akan disampaikan ke masing-masing instansi, supaya mereka dapat melihat dan menyusun program sesuai dengan apa yang sudah didiskusikan,” pungkasnya. (rus)