SUKABUMITIMES.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin didampingi Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Yaspida yang beralamat di Jalan Parungseah Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (15/11/2024).
Kunjungan ini guna melihat langsung lokasi bencana yang menyebabkan empat santri meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka karena terhimpit patahan tembok kolam setinggi 1 meter yang terjadi pada Rabu (13/11/2024) malam.
Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengungkapkan ikut berduka cita yang mendalam bagi keluarga santri yang meninggal dunia.
“Juga kita doakan yang luka-luka semoga cepat sembuh dan bisa berkumpul kembali lagi dengan keluarganya,” ungkap Bey Triadi Machmudin dihadapan para awak media sesaat setelah mengunjungi korban yang luka di Rumah Sakit Secapa Bhayangkara Kota Sukabumi pada Jumat (15/11/2024).
Tadi dalam lawatannya ke Ponpes Yaspida, dirinya dan Plt. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan meminta kepada pihak ponpes Yaspida untuk membentuk Santri Siaga Bencana.
“Hal ini sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana Hujan Lebat, angin kencang dan Tanah Longsor ( hidrometeorologi).
Dirinya mengingatkan kembali kepada masyarakat Jabar bahwa dari awal November 2024 hingga Februari 2025 merupakan puncak hujan ekstrem.
“Kondisi saat ini sekali lagi kewaspadaan harus selalu ditingkatkan dan dimohon kepada masyarakat dalam kondisi apapun, kalau memang tidak perlu diluar ruangan dan sebaiknya di tempat yang aman,” ingatnya.
Sebagai tindak lanjut santri siaga bencana, ia meminta kepada BPBD Jabar untuk berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota Supaya secepatnya berkoordinasi dengan pihak ponpes yang ada di wilayahnya guna membentuk santri siaga bencana tersebut.
“Dalam perjalanannya nanti diharapkan setiap asrama di ponpes itu ada koordinator nya, sehingga mengetahui apaa yang harus dilakukan ketika timbul bencana,”pintanya.
Tentu saja adanya pemikiran untuk membentuk santri siaga bencana ini didasarkan peristiwa bencana yang menewaskan empat orang santri di ponpes Yaspida kabupaten Sukabumi.
“Dari pengakuan tadi para santri yang dirawat, mereka tidak mengira jika akan terjadi bencana, mengingat hujan sendiri hanya rintik-rintik dan tidak menyangka temboknya ambruk, tidak ada angin atau apapun juga,” ceritanya.
Jadi apapun itu yang terpenting adalah tetap menjaga Kewaspadaan.
“Itu yang paling penting, tetap waspada. Apalagi jika kita melihat daerah Sukabumi dan Bogor itu daerah yang rawan bencana,” imbuhnya.
Pihaknya berpesan kepada masyarakat khususnya warga Jabar saat ini sekali lagi kewaspadaan harus selalu ditingkatkan.
“Dimohon kepada masyarakat dalam kondisi apapun, kalau memang tidak perlu diluar ruangan dan sebaiknya di tempat yang aman,” tambahnya.
Tadi di ponpes Yaspida, lanjut Bey Triadi Machmudin, kami juga meminta beberapa bangunan untuk diperbaiki sebagai upaya meminimalisir kalau terjadi bencana.
“Termasuk sungai nya akan segera diperbaiki dan alat beratnya akan didatangkan dari kota Sukabumi,” ujarnya.
Bey juga menjelaskan bahwa dari lima santri yang dirawat, satu santri sudah diperbolehkan untuk pulang.
“Sedangkan yang empat santri masih dirawat dan Alhamdulillah sudah semakin baik. Mereka luka memar,” jelasnya.
Pj Gubernur Jabar ini juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak Rumah Sakit Secara Polri yang sudah merawat dengan baik.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Secapa Polri Moch. Shofwan mengungkapkan, semua korban baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka semuanya di bawa ke sini.
“Empat santri ketika di bawa ke rumah sakit ini sudah meninggal dunia. Sedangkan yang luka-luka langsung kami tangani,” pungkas Karumkit Secapa Polri, Moch Shofwan. (sya)