SUKABUMITIMES.COM – Korban Bencana di Pondok Pesantren (Ponpes) Yaspida Kabupaten Sukabumi yang terkena himpitan bongkahan tembok kolam semuanya dibawa ke RS Bhayangkara Setukpa Sukabumi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kepala RS Bhayangkara Tk. II Setukpa Sukabumi Kombes. Pol. Much. Shofwan mengatakan, bahwa korban luka-luka sudah mulai membaik.
“Tetapi kami masih perlu untuk observasi karena ada beberapa variabel untuk fungsi organ dalam perlu di evaluasi, terutama di fungsi liver. Mungkin karena si korban ini kelelahan,” kata Kombes Pol. Shofwan kepada sukabumitimes.com sesaat setelah Pj Gubernur Jawa Barat mengunjungi korban luka-luka yang di rawat di RS Bhayangkara pada Jumat (15/11/2024).
Shofwan menjelaskan, bahwa kelima korban mengalami luka-luka di bagian dada, pinggang dan lengan.
“Luka yang dialami si korban, semuanya mulai membaik tidak ada yang luka fatal, aman dan tidak ada yang serius,” jelasnya.
“Penanganan korban tidak perlu ada tindakan operasi dan cukup di observasi saja,” tambahnya.
Mengenai lamanya korban di rumah sakit, Karumkit RS Bhayangkara berharap dalam jangka waktu empat hari sudah membaik.
Sedangkan empat korban yang meninggal diketahui juga sempat di bawa ke RS Bhayangkara Tk. II Setukpa Sukabumi.
“Semua korban yang meninggal juga dibawa ke Rumah Sakit ini dan sebagian besar meninggal dunia karena cidera kepala, bisa saja ke timpa bebatuan,” jelas Shofwan.
Pihaknya menerangkan, bahwa sewaktu dibawa ke rumah sakit para korban sudah dinyatakan meninggal.
“Jadi tindakkan kami seperti biasa, yakni kita bersihkan dan kita sholati. Kemudian kita kirim kembali ke pesantren,” terangnya.
Peran RS Secapa Polri Sukabumi dalam membantu korban bencana, Kepala Stukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Dirin menjelaskan peran kita partisipatif, selain itu untuk tenaga medis secara aktif kita kerahkan juga untuk membantu para korban bencana dan rumah sakit juga siap menampung korban-korban yang perlu penanganan lebih lanjut.
“Jadi secara medis dan tenaga medisnya, maupun obat-obatan sudah kita sediakan juga.
Jika perlu memerlukan tenaga, kita siapkan juga dari siswa Secapa,” jelas Brigjen Pol Dirin.
Dijelaskan lebih lanjut olehnya, kebetulan sekarang ada siswa pendidikan SIP berjumlah 1.200 siswa. Jadi bisa kita kerjakan untuk membantu mengevakuasi kalau memang diperlukan.
“Tapi kita berharap tidak ada lagi bencana, sudah cukup hanya ini saja yang terjadi dan bisa segera pulih kembali bagi korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” imbuhnya.
Adanya status siaga bencana di Jabar, kepala Secapa secara tegas siap untuk itu.
“Ya pasti itu, kebetulan sekarang ini siswa untuk kurikulum pelajaran sudah agak berkurang ya, sehingga lebih leluasa kalau memang memerlukan tenaga, bisa saya kerahkan sewaktu-waktu bisa bergerak untuk menolong korban,” siapnya.
Ketika ditanya mengenai anggaran jika korban bencana di evakuasi ke RS Bhayangkara, pihaknya mengatakan, bahwa masalah pembiayaan, nanti kita akan koordinasi dengan Pemda setempat.
“Karena memang di kami tidak ada anggaran, tapi kami akan usahakan untuk membantu semaksimal mungkin,” pungkasnya. (sya)