SUKABUMITIMES.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto menjadi perhatian khusus Kementerian Koperasi (Kemenkop). Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi pada Rabu, 13 November 2024, meninjau alur distribusi MBG di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan dukungan koperasi dalam penyediaan dan distribusi bahan baku, Budi Arie meyakini program MBG menjadi investasi jangka panjang yang nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
“Program ini tidaklah instan. Sebab dampaknya akan terlihat dalam beberapa tahun ke depan. Terutama dari sisi peningkatan SDM. Jadi ini program yang sangat strategis untuk ke depannya,” ungkap Budi Arie.
Program MBG tidak hanya menargetkan penurunan angka stunting dan kemiskinan, tetapi juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul demi mencapai Indonesia Emas 2045.
“Sebab anak yang sekarang, beberapa tahun kemudian bisa menjadi penggerak bangsa Indonesia. Jadi SDM-nya harus kita siapkan. Salah satunya lewat pemenuhan gizi mereka,” jelas Ketua Umum Projo tersebut.
Budi Arie berharap, konsep yang diterapkan di Kecamatan Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat dapat menjadi role model dan diadopsi daerah lainnya.
Pelibatan masyarakat dengan koperasi juga menjadi bukti bahwa kolaborasi ini mampu menggerakkan perekonomian rakyat secara signifikan.
“Kita harap koperasi menjadi bagian dari ekosistem ini sehingga harus diorganisir secara bagus karena ini program nasional yang memiliki multiplier effect yang sangat besar bagi masyarakat,” tandas Budi Arie.
Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami dalam sambutannya bersyukur daerahnya dijadikan role model program MBG. Program ini menurutnya terobosan yang luar biasa dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Semoga ini menjadi solusi ke depan dalam peningkatan gizi anak dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Kabupaten Sukabumi punya sumber daya alam yang melimpah. Kelimpahan tersebut bisa dimanfaatkan pula dalam pemenuhan program MBG.
“Kita punya pasokan ikan yang melimpah. Termasuk daging, telur ayam, dan susu. Peternakan di kita luar biasa banyak. Sehingga bisa memasok kebutuhan program MBG ini,” tandasnya. (alf/sya/net)