SUKABUMITIMES.COM – Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kota Sukabumi, yang terjadi pada Selasa (5/11/2024) yang lalu tentu membuat warga masyarakat khawatir jika terjadi hal yang sama di kemudian hari.
Namun tidak demikian dengan wilayah disekitar terminal KH. Ahmad Sanusi di Jalan Lingkar Selatan (Lingsel) kota Sukabumi.
Jika sebelumya pada saat Sukabumi turun hujan dengan intensitas tinggi, dapat dipastikan di areal terminal selalu mengalami banjir dan menghambat lalu lintas jalan. Hal ini sekarang tidak lagi, setelah adanya kolam retensi atau embung ini.
Hal ini dikemukakan oleh Kepala UPTD Terminal Dishub Kota Sukabumi, Ferry Syafrudin ketika berbincang-bincang santai dengan sukabumitimes.com di tepi kolam retensi yang masih dalam tahap pengerjaan.
“Jadi pada hari Selasa (5/11/2024) yang lalu ketika kita berdampak cuaca yang ekstrim yang terjadi dihampir seluruh kita dengan 93 titik terdampak, khususnya yang berada di wilayah Sudajaya Hilir Kecamatan Baros, dampak yang kita alami berupa banjir sudah tidak ada lagi,” kata Ferry Syafrudin kepada sukabumitimes.com ketika diwawancarai di terminal tipe C pada Rabu (13/11/2024).
Ferry melanjutkan biasanya kalau hujan deras pasti disekitar terminal ini banjir, namun setelah adanya kolam retensi banjir tidak ada lagi.
“Di depan nih, kalau banjir bisa mencari 50 cm, Alhamdulillah meskipun ini masih dalam tahap pembangunan susah bisa digunakan untuk penanggulangan banjir yang kemarin,” lanjut pria ramah yang 4 tahun lagi pensiun dari ASN.
Ditambahkannya, sewaktu cuaca ekstrem kemarin disisi lain juga ada manfaatkan, khususnya di sekitar kolam retensi ini.
“Dengan cuaca ekstrem kemarin itu, justru rekan-rekan PUPR bisa melihat titik-titik mana yang kurang, aliran air yang kurang lancar, Sehingga bisa diantisipasi dari sekarang,” terang kang Ipfhey begitu nama panggilannya sejak dirinya muda di Bandung.
Dirinya mengaku dengan adanya kolam retensi yang berukuran 40 x 20 meter ini sangat membantu kelancaran terminal ini.
“Bagi saya sendiri selaku Kater merasa sangat terbantu, karena tidak ada kemacetan yang diakibatkan oleh banjir di sekitaran terminal ini,” akunya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengutarakan boleh jadi pembangunan kolam retensi di terminal ini mampu mencegah banjir di sekitar wilayah ini.
“Boleh jadi pembangunan itu menjadi solusi konkret yang telah lama ditunggu-tunggu masyarakat,” ujar Kusmana Hartadji pada Senin (11/11/2024).
“Kolam retensi ini menjadi solusi penting dalam mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah Terminal Lingkar Selatan, terutama pada musim hujan,” kata kusmana.
Embung yang masih dalam tahap pengerjaan ini kata Kusmana, memilki kapasitas tampung air yang besar dengan kedalaman mencapai enam meter ini dirancang menampung air hujan dalam jumlah air yang besar.
Selain menampung air kolam ini dilengkapi dengan sistem pengaturan debit yang memungkinkan air dialirkan secara terkontrol, sehingga dapat mencegah meluapnya air ke pemukiman sekitar saat intensitas hujan meningkat.
“Alhamdulillah, Sekarang ini saya lihat sendiri embung mulia berfungsi sejak proses pembangunannya,”pungkasnya. (sya)