SUKABUMITIMES.COM – Taruna Siaga bencana (Tagana ) Kota Sukabumi lakukan pendataan serta pengecekan kepada warga yang terdampak banjir, longsor dan lainya.
Pendataan ini dilakukan di beberapa titik terdampak, salah satunya pendataan dan pengecekan di wilayah RT/RW 01/11 Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi pada Selasa (5/11/24).
Ketika ditemui Sukabumitimes.com tempat kejadian, salah satu anggota tim Tagana Kota Sukabumi Gofur mengatakan, ada 4 titik lokasi yang mengalami banjir serta longsor di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh.
“Kami baru saja mendata dan mengecek di wilayah RT/RW 01/11 Kelurahan Sriwidari ini,” kata Gopur kepada sukabumitimes.com ketika ditemui di sela-sela pendataan warga pada Selasa (5/11/2024) malam.
Gopur menjelaskan sedikitnya ada sekitar 50 Kepala keluarga yang terdampak banjir diakibatkan karena limpasan sungai.
“Setelah ini, data akan langsung kami sampaikan kepada pihak pemerintah melalui dinas Sosial,” jelasnya.
Masih ditempat yang sama, Koordinator Tagana Kota Sukabumi Hilman mengungkapkan, tugas dan fungsi Tagana salah satunya pra bencana dalam mencegah bencana, melakukan mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat
“Tagana juga merupakan tanggap darurat dalam melakukan kaji cepat, melaporkan hasil identifikasi, dan melakukan operasi tanggap darurat,” ungkapnya.
Selanjutnya sebagai Pascabencana dalam Mengidentifikasi kerugian material dan kerusakan rumah korban bencana.
“Juga sebagai penanganan permasalahan sosial terkait dengan penanggulangan bencana, Tagana juga berperan dalam pendataan dan pemetaan daerah rawan bencana serta Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana,” terangnya.
Sementara itu, salah satu warga terdampak banjir di wilayah RT/RW 01/11 Kelurahan Sriwidari, wati berharap adanya solusi terbaik untuk perbaikan drainase di wilayahnya, sehingga Tidak terjadi kembali banjir yang dapat berdampak kepada seluruh warga.
“Kejadian ini sering terjadi terus menerus setiap hujan lebat, bisa dipastikan banjir pasti terjadi. walaupun sampai tiap ganti pimpinan daerah (Wali Kota), walaupun beberapa waktu lalu sempat ada solusi untuk perbaikan sungai tetapi masih terjadi banjir,” suaranya.
Dirinya mewakili warga masyarakat berharap ke depan untuk penangananya lebih intens dan di tangani oleh pihak ahli dalam perbaikan sungai.
“Dengan terjadinya banjir, banyak warga kewalahan ketika terdampak,” pungkasnya. (rus)