SUKABUMITIMES.COM – KPU Kota Sukabumi terus gencarkan sosialisasi pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi dalam pilkada pada 27 November 2024 yang akan datang.
Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih bagi Segmen Kelompok Keluarga ini pihak KPU mengandeng Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Daldukkbp3a) Kota Sukabumi yang bertempat di salah satu hotel di kota Sukabumi pada Kamis (17/10/2024).
Ketua KPU kota Sukabumi, Imam Sutrisno mengatakan kegiatan hari ini (Kamis) merupakan salah satu rangkaian panjang sosialisasi yang dilakukan oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM (Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Kota Sukabumi.
“Sosialisasi yang dilakukan sebenarnya banyak segmen yang disasar, salah satunya adalah simpul-simpul keluarga,” kata Imam Sutrisno kepada sukabumitimes.com saat diwawancarai disela-sela pelaksanan kegiatan pada Kamis (17/10/2024).
Imam lebih lanjut mengungkapkan dengan merangkul dari keluarga-keluarga yang ada di kota Sukabumi dan berkolaborasi dengan Daldukkbp3a bisa memberikan pemahaman tidak hanya Pilkada, namun pemahaman tentang demokrasi secara utuh.
“Keluarga itu kan mempunyai peran yang krusial dalam memberikan penguatan terhadap nilai-nilai demokrasi melalui penyelenggaraan Pilkada. Misal dengan membangun ketahanan keluarga yang anti politik uang, komitmen memilih pemimpin ke depan dengan mempertimbangkan berdasarkan visi dan misinya, apa yang ditawarkan dalam gagasan dan programnya, itulah salah satu tujuannya,” ungkap Imam.
Lebih lanjut, Imam membeberkan tujuan lainya adalah agenda-agenda dan informasi yang dipublikasikan KPU Kota Sukabumi bisa tersebar luas melalui simpul-simpul keluarga ini.
“Demikian juga sebagai upaya meredam konflik. Dengan pendekatan keluarga harapannya juga bisa berkontribusi pada terciptanya kondusifitas kota Sukabumi,” lanjutnya.
Berkaitan dengan money politik, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berani berkata tidak dan tolak apapun bentuknya yang sekiranya dapat meneruskan makna demokrasi.
“Saya mengajak kepada semua keluarga yang ada di kota Sukabumi, karena pilkada itu berhubungan erat dengan bagaiman kota dan provinsi kita akan dibangun lima tahun ke depan, jadi tolong jangan tukarkan dengan selembar atau dua lembar uang atau materi yang lain,” ajaknya.
Ia juga mengajak kepada keluarga dalam pilkada ini untuk mengedepankan akal sehat dan rasionalitas. Mari sekali lagi kita kedepankan akal sehat, rasionalitas dengan melihat saja apa yang apa yang ditawarkan, apa yang menjadi gagasannya.
“Ketika itu terhubung dengan aspirasi keluarga atau individu masing-masing, misalnya pendidikan, pembangunan ekonomi, pembangunan infrastruktur yang lebih baik, dari situlah seharusnya mereka memutuskan siapa yang akan dipilih,” lanjutnya.
Ketika ditanya mengenai money politik, Imam menuturkan KPU kota Sukabumi itu di ranah peng-edukasi-an, kita mempunyai fungsi pendidikan pemilih, salah satunya mengedukasi hal-hal yang tidak diperbolehkan dan potensi menjadi pelanggaran.
“Masalah penanganan jika ditemukan money politik, saya yakin Bawaslu mampu menangani dan menindaklanjuti dengan baik, tatkala masih ditemukan kejadian-kejadian yang kita khawatirkan terjadi,” tuturnya.
Masih ditempat yang sama, Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Kota Sukabumi, Seni Soniansih menerangkan bahwa sosialisasi yang dilaksakan bagi pemilih untuk kelompok keluarga.
“Kenapa kita memilih kelompok keluarga? Karena mereka bagian dari masyarakat Sukabumi yang mempunyai hak memilih, maka peranan keluarga sangat penting dalam tahapan Pilkada,” terangnya.
Selain itu, KPU juga memberikan informasi dan pendidikan pemilih kepada keluarga, karena ada temuan dari kami dalam atau keluarga itu mempunyai pilihan yang berbeda, baik antara ayah dengan anak atau ayah dengan ibu. Sehingga memunculkan mis komunikasi dalam keluarga tersebut.
“Karena hal pilihan itukan sifatnya rahasia, sehingga nilai-nilai demokrasi dalam keluarga tetap harus dijaga sebagai warga negara yang baik dan juga sebagai warga kota Sukabumi tentunya harus ikut berpartisipasi dalam pilkada ini,” pungkasnya. (sya)