SUKABUMITIMES.COM – Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas para pendidik se-Kota Sukabumi dan komite sekolah PAUD Non Formal yang ada di Kota Sukabumi, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Sukabumi menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) untuk akun belajar.id dengan transisi PAUD SD, Bullying, dan pola asuh.
Tampak hadir dalam kegiatan ini ketua Himpaudi Kota Sukabumi, Sisca Fanny Nurzianti dan jajaran pengurus, pemateri Bimtek Co-Kapten akun belajar id Ita, Fitri Hayati Fahmi sebagai pemateri Tentang pencegahan bullying serta ratusan peserta yang berasal dari para guru PAUD dan komite sekolah PAUD Non formal se-Kota Sukabumi yang bertempat di Aula SMKN 1 Kota Sukabumi pada Senin (7/10/2024).
Ketua Himpaudi Kota Sukabumi Sisca Fanny Nurzianti mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan bimtek ini supaya para pendidik dan komite bisa bersinergi dalam hal pembelajaran untuk PAUD. Agar bisa berkolaborasi, dapat bersama-sama tidak saling menyalahkan.
“Karena berhubungan dengan transisi dari PAUD ke SD di tahun depan. Sehingga untuk kelompok umur yang sekarang ini, diharapkan sudah mengenal transisi dari PAUD ke SD yang salah satunya itu dimana tidak boleh ada calistung,” kata Sisca Fanny Nurzianti kepada sukabumitimes.com ketika ditemui setelah acara selesai pada Senin (7/10/2024).
Sisca melanjutkan sebenarnya bukan tidak boleh calistung, namun dilakukan dengan teknik yang menyenangkan, sambil bermain, dan bahkan sangat menyenangkan.
“Saat ini masih banyak yang mis konsepsi dikalangan masyarakat, khususnya orang tua yang mempunyai anggapan bahwa anak yang sudah berhasil itu yang sudah dapat calistung,” lanjut perempuan ramah ini.
Ketika dikonfirmasi mengenai anggaran pelaksanan kegiatan bimtek ini, Sisca Fanny Nurzianti mengungkapkan bahwa ini berasal dari APBD 2 yang digulirkan melalui organisasi Himpaudi.
“Anggaran kami dari APBD Kota Sukabumi yang sudah dihibahkan untuk kas organisasi dan kami realisasikan dalam bentuk peningkatan kompetensi guru,” ungkapnya.
Kehadiran Fitri Hayati Fahmi istri Ahamd Fahmi yang merupakan calon Wali Kota Sukabumi dalam pilkada 2024 di kegiatan tersebut, menurut Ketua Himpaudi Kota Sukabumi, karena ibu Fitri itu orang yang kompeten dan konsen dalam masalah anti bullying, jadi kami mengambil beliau sebagai pemateri untuk materi bullying anak.
“Keberadaan dalam kegiatan ini, beliau disini sebagai profesional pemateri saja, tidak ada yang lainnya,” jelasnya.
Masih menurut Sisca Fanny Nurzianti, sengaja kami mengambil pemateri yang memang profesional di bidangnya.
“Seperti tadi kami sengaja ambil dari akun belajar.id, itu Co-Kaptennya langsung bernama bu Ita. Meskipun beliau mengajarkannya di SMP, tapi karena beliau kompeten dalam akun belajar.id, makanya saya ambil untuk menjadi pemateri,” jelasnya.
“Ibu Ita itu Co-kapten seluruh akun belajar.id di kota Sukabumi. Sekali lagi kami tekankan bahwa pemateri bimtek ini kami sesuaikan dengan memang yang betul-betul kompeten di bidangnya dan tidak ada unsur apapun juga,” tegasnya.
Akun belajar.id ini merupakan program dari Kemendikbudristek, jadi sudah nyambung dari atasnya. Apalagi progres belajar.id ini dalam aktivasinya pun terpantau oleh kementerian juga. Prosentase kota Sukabumi untuk aktivasi anak baru 66 persen dan 76 persen untuk PTK nya yang sudah aktivasi akun belajar.id.
“Jadi kami masih punya PR nih, yang PTK nya berati masih kurang 24 persen dan 34 untuk anak harus segera aktivasi akun belajar id,” imbuhnya.
Kami berharap semoga para PTK PAUD Non Formal bisa lebih menambah wawasan, bisa lebih mengerti tentang IT. Karena untuk sekarang ini dituntut sekali untuk menguasai IT. Meksipun di PAUD, IT nya itu sangat luar biasa. Makanya perlu adanya pencerahan lebih lanjut kepada PTK PAUD agar IT nya bisa terdorong makanya kami selenggarakan bimtek akun belajar.id.
“Kami juga mengharapkan orang tua supaya lebih paham tentang bagaiman pola asuh untuk anak usia dini, agar sinkron dengan apa yang diajarkan ke anak-anak di sekolah, bisa lebih nyambung dengan pembelajaran di rumah. Mudah-mudahan bisa menjadi kunci keberhasilan untuk putra-putri generasi penerus bangsa yang tercinta,’ tutupnya.
Sementara itu, Fitri Hayati Fahmi dalam paparannya menyampaikan bahwa semua kejadian baik itu bullying atau perundingan bisa terjadi pada siapa saja.
“Jadi orang tua yang mempunyai anak usia dini, SD, SMP, dan bahkan yang sudah sampai kuliah, perundingan bisa tetap terjadi kepada siapapun dan usia berapapun,” ungkap Fitri Hayati dihadapan ratusan peserta bimtek Himpaudi kota Sukabumi.
Semua korban perundungan, masih kata Fitri Hayati, biasanya menyimpan emosinya, makanya orang tua wajib peka terhadap psikologi anak.
“Salah satu ciri-ciri nya kalau anak sudah tidak mau bermain, atau sudah tidak ceria, sudah menarik diri, bisa jadi anak sedang terkena perundungan,” katanya.
Fitri mengingatkan bahwa bullying baik verbal maupun fisik itu bisa terjadi di rumah bukan hanya disekolah saja dan bisa saja dilakukan para ibu-ibu nya tanpa mereka sadari.
“Dalam hal ini kita jangan sampai jadi pelaku dan Juha jangan sampai menjadi korban. Kita sebagai orang tua di rumah dan jadi guru ketika di sekolah, jangan sampai anak kita menjadi korban perundungan atau bullying serta jangan sampai anak kita juga jadi pelaku,” bebernya.
“Kita sebagai guru-guru yang peduli pada anak usia dini harus mampu menumbuhkan rasa percaya diri anak di sekolah,” pungkasnya. (sya)