SUKABUMITIMES.COM – Kembali gesekan terjadi antara sopir angkutan kota (angkot) dengan driver ojek online (ojol) di jalan R. Syamsudin SH, tepatnya di depan Balai Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (20/8/2024).
Bahkan antara kedua kubu, yaitu angkot di satu sisi dan disisi lain ojol, tersebut sempat terjadi baku hantam.
Adapun kronologis kejadian berasal dari ketika para sopir angkot berdemonstrasi di depan Balai Kota Sukabumi. Namun tiba-tiba dari arah jalan Siliwangi datanglah rombongan ojol sambil membunyikan klakson secara bersamaan.
Dikarenakan rombongan ojol yang dianggap mendatangi para sopir angkot dan hal itu menyulut hati sehingga tidak sedikit sopir angkot yang terpancing emosinya.
Para sopir yang sudah terlanjur emosi, kemudian mengejar ojol dan menimbulkan pertikaian. Seorang driver ojol yang terkepung sempat diselamatkan, namun tiba-tiba ratusan driver ojol langsung menyerang sopir angkot hingga terjadi bentrokan.
Hal tersebut tentu saja membuat suasana semakin mencekam, mereka saling dorong, saling senang, bahkan satpol PP dan pihak dishub kota Sukabumi tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah.
Pihak sopir angkot mengaku merasa di serang duluan oleh pihak ojol, padahal mereka baru menunggu temen-temen yang sedang beraudiensi di Balai Kota.
Tidak hanya itu, satu angkot mengalami pecah kaca pada bagian depan akibat pukulan dari massa ojol.
Ketua Ojol Sukabumi Hendra Mulyadi tadi memang ada yang tabrak, tapi tidak ada yang anarkis, kami bermaksud untuk mengkonfirmasi informasi yang beredar atau isu tentang adanya pembatasan ojol.
“Kita tidak ada niatan apa-apa, kita hanya mau ingin klarifikasi tentang informasi yang beredar belum ada kejelasannya. Justru kita inginnya membuat suasana adem dan dingin,” kata Hendar pada Selasa (20/8/2024).
Hendra Mulyadi, Ketua Ojol Sukabumi, mengatakan bahwa para ojol awalnya bermaksud mengkonfirmasi informasi yang beredar tentang pembatasan ojol dan mencari jalan tengah. “Kita nggak ada apa-apa, cuma niat awalnya ingin klarifikasi tentang informasi-informasi yang masih simpang siur itu. Terus kita juga ingin mendinginkan suasana supaya kedua belah pihak tenang,” kata Hendra saat diwawancarai oleh awak media, Selasa (20/8/2024).
Wa Hendra begitu dia biasa di panggil mengungkapkan bahwa sebenarnya anak-anak ingin mengetahui hasil dari pertemuan di balai kota ini.
“Namun setibanya di depan Balai Kota justru ada sedikit percikan dayi pihak angkot, jadi we temen-temen jadi terbakar emosi,” ungkapnya.
Ketika ditanya dalam keributan tersebut, apakah ada yang terluka? Wa Hendra menjelaskan bahwa temen-temen nya tidak ada yang terluka.
“Kita belum tahu, namun kita akan cari informasi lebih lanjut dan baru kita data,” jelasnya.
Pasca bentrokan tersebut, kemudian kedua kelompok dipisahkan dan dijaga ketat pihak kepolisian.(sya)