SUKABUMITIMES.COM – Penjabat (Pj.) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menghadiri Peringatan hari sungai nasional yang setiap tanggal 27 Juli yang di inisiasi oleh Aliansi Pelestari Lingkungan Sungai Rakyat Sukabumi Raya (Apelsura) di Teras Cipelang Herang Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi pada Sabtu (27/7/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Diana Rahesti, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Kominfo, Ketua Aliansi Pelestari Lingkungan Sukabumi Raya (APELSURA), serta tamu undangan lainnya.
Pj. Wali Kota Sukabumi mengatakan peringatan hari sungai nasional dan kehadiran di sini sebagai upaya keberpihakan dan kepedulian pemerintah dalam masalah lingkungan hidup.
“ini menunjukkan kepedulian masyarakat bersama pemerintah terhadap lingkungan, khususnya Sungai Cipelang Herang.
Alhamdulillah ini adalah inisiatif dari pecinta lingkungan dan kami selaku Selaku pemerintah sangat mendukung. Karena hal ini momentum baik bagiamana sungai-sungai yang ada di kota Sukabumi ini terjadi lingkungannya, terjaga isi-isinya, jadi bersih dan terhindar dari sampah,” kata Kusmana kepada sukabumitimes.com ketika ditemui setelah kegiatan selesai.
Kusmana menceritakan bahwa tadi juga sempat dilakukan pelepasan ikan ke sungai Cipelang Herang ini.
“Tadi juga sempat adanya pelepasan ikan, hal ini menandakan bahwa sungai sehat dan layak. Ikan yang hidup menandakan bahwa air di sungai Cipelang Herang ini bersih,” ceritanya.
Dirinya sangat yakin ke depannya, sungai Cipelang Herang ini mampu berkembang menjadi obyek wisata di kota Sukabumi.
“Dan kedepannya nanti bisa jadi obyek wisata di kota Sukabumi. Tadi dilihat dalam paparan dari Apelsura sekarang sudah apa tubing yang bisa digunakan baik itu untuk siswa sekolah atau untuk masyarakat umum,” yakinnya.
Selain itu, diharapkan Cipelang Herang ini bisa jadi pusat edukasi lingkungan di kota Sukabumi.
Jadi masyarakat yang berkunjung ke sini bukan hanya untuk berekreasi saja, namun juga untuk sarana ber edukasi.
Pada kesempatan ini, dirinya menghimbau bahwa ini merupakan momentum yang sangat baik baik dari jalur hulu sampai hilir semua masyarakat kita ajak untuk mencintai sungainya. Dengan cara berbuat aksi nyata untuk sama-sama membersihkan sungai, menjaga sungai dari pencemaran, agar makhluk hidup layak di sungai tersebut. Sungai dpat kita manfaatkan dan tidak membuat musibah buat kita.
“Untuk masyarakat di sekitar sungai Cipelang Herang, jaga terus kebersihan sungai, terutama dari sampah, dan bersiap-siap untuk menjadi pusat pariwisata di kota Sukabumi. Karena kita tahu di kota Sukabumi kurang sumber daya alam, tapi ternyata di sungai Cipelang Herang ini bisa dimanfaatkan untuk pariwisata,” himbaunya.
Sebagai langkah menuju Cipelang Herang sebagai obyek wisata yang mampu dikunjungi para pelancong, baik lokal, regional, maupun nasional, pihak pemerintah Kota Sukabumi sudah mengusulkan rumah masyarakat sekitar Cipelang Herang yang terlihat kumuh unukt ditata kembali, sehingga menambah daya tarik.
“Apalagi nanti, untuk saat ini kita baru mengusulkan darah yang diatasnya penataan rumah-rumah kumuh. Dan saat ini sudah diusulkan ke pusat, mudah-mudahan di tahun 2025 dan 2026 sudah bisa terlaksana penataan rumah tersebut. Sehingga ke depannya menjadi pusat pariwisata yang betul-betul bisa diunggulkan, baik ditingkat regional, nasional bahkan internasional. Apalagi untuk saat ini kunjungan wisata dari luar negeri meski secara diam-diam, terutama asal Belanda, mulai masuk,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Apelsura Joy menceritakan bahwa teatrikal tadi merupakan suatu gambaran sungai yang terjadi saat ini. Yaitu menggambarkan sungai dimasa lalu, masa sekarang dan sungai harapan yang akan datang.
“Pihaknya menyimpulkan bahwa sungai itu terbagi jadi tiga, yaitu sungai dahulu, sungai sekarang, dan Apelsura akan mewujudkan sungai harapan di kota Sukabumi. Yang mana sungai kembali pada aslinya, kembali pada ekosistem, kembali sungai sebagai pusat kegiatan manusia layaknya,” cerita kang Joy.
Kang Joy juga mengaku prihatin masih banyak masyarakat kota Sukabumi yang kurang peduli dengan kondisi sungai yang ada. Pihaknya menyadari betul bawah air adalah sumber baku kehidupan makhluk hidup.
“Apelsura digagas ditahun 2014 berasal dari keprihatinan kepada masyarakat Sukabumi yang seolah-olah tidak peduli dengan aliran sungainya. Sehingga kami terketuk untuk membangun jiwanya, membangun raganya untuk menjaga wilayah aliran sungai. Karena sungai adalah faktor penting ketersediaan sumber baku air,”‘ prihatinnya.
Salah satu hal yang mendasari Apelsura untuk saat ini mengharapakan secara serius sungai Cipelang tidak lain karena Cipelang Herang ini sudah dibangun oleh pemerintah, sangat disayangkan kalau tidak ada penghuninya, tidak dikelola dengan baik.
“Fasilitas yang ada di Cipelang Herang untuk saat ini antara lain Tubing, auting, edukasi lingkungan kepada anak-anak. Secara umum, kami beserta temen-temen siap secara SDM, karena Apelsura ada dari berbagai macam elemen masyarakat, yang salah satunya adalah Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI).
“Jadi kalau seandainya ada yang ingin bermain di sungai, temen-temen FAJi siap dan sesuai dengan SOP yang ada, tim nya sudah terlatih, sudah memiliki sertifikat, dan insyaAllah pasti aman,” yakinnya.
Apelsura dan tim sangat yakin mempunyai sumber daya manusia yang handal dalam menyongsong para pelancong yang datang ke Cipelang Herang ini.
“Kami sudah persiapkan secara khusus untuk menyongsong Cipelang Herang menjadi pusat wisata berbintang tiga di kota Sukabumi,” pungkasnya. (sya)