SUKABUMITIMES.COM – Rangkaian Ibadah Haji tahun 2024 sudah selesai dilaksanakan dan kini pra jamaah memasuki fase kepulangan ke tanah air. Namun begitu, untuk menjaga stamina dalam perjalanan pulang nantinya, semua diharapkan untuk terus menjaga staminanya masing-masing.
Dan pemberangkatan kepulangan para jamaah sudah di mulai pada Kamis (21/6/2024), yang pertama dari Embarkasi Surabaya.
Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indro Murwoko mengimbau kepada semua jemaah, khususnya dari Indonesia untuk membatasi aktivitas keluar hotel. Apalagi, lanjutnya, jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).
“Saran kami jemaah risti untuk membatasi aktivitas keluar jika kondisi kesehatannya memang tidak memungkinkan. Sebab kita tahu bahwa eksposur kegiatan di Armuzna (tinggi), mereka sangat lelah. Biasanya proses infeksi dan penurunan kondisi ketahanan tubuh itu fasenya sekarang,” sebut Indro di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, beberapa waktu lalu.
Indro mengingatkan, anggapan bahwa menghabiskan sisa waktu di Tanah Suci untuk memperbanyak beraktivitas tanpa mempedulikan kondisi kesehatan adalah keliru. Bahkan, hal itu justru bisa membahayakan.
“Kita sudah sampaikan kepada tenaga kesehatan di kloter agar jemaah risti bisa terus dipantau. Kalau kondisinya tidak fit dan memungkinkan terjadinya hal yang buruk dari sisi kesehatan, bisa dicegah untuk tidak beraktivitas di luar kondisi kesehatannya,” pesan Indro.
Bagaimana dengan jemaah yang tidak masuk kategori risti? Petugas PPIH ini menjelaskan, dari data yang ada, tidak tertutup kemungkinan kondisi-kondisi yang ekstrem juga bisa mempengaruhi jemaah yang muda dan relatif ada penyakit sejak di Indonesia, meski tidak berat. Dia lalu mengingatkan bahaya dehidrasi terhadap penurunan kondisi kesehatan.
“Faktor dehidrasi, mungkin kita tidak terasa, tapi kemudian ada gangguan elektrolit lalu serangan jantung,” pesannya.
Karena itu, dirinya meminta jemaah non risti untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dalam beraktivitas. Selain itu, mereka juga harus tetap memakai alat pelindung diri. “Tetap bawa minum, semprotan air, penutup muka, dan segala macam. Artinya, upaya-upaya kita untuk mengurangi kondisi dehidrasi,” sebutnya.
“Apabila memiliki obat-obatan yang biasa diminum, agar tetap dijaga. Apabila ada kekurangan agar berkomunikasi dengan tenaga kesehatan yang ada, minta. Karena stop obat juga akan bisa memunculkan kondisi kesehatan yang fatal,” tandasnya.
Proses kepulangan jemaah haji yang berangkat pada gelombang pertama dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024.
Sementara jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, akan mulai bergeser dari Makkah ke Madinah pada 26 Juni 2024. Secara bertahap, mereka akan pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai 4 Juli 2024.***