Oleh: Imam Subqi (Dosen UIN Salatiga)
SUKABUMITIMES.COM – Hari Raya Iduladha, tidak hanya sekedar ritual keagamaan yang diadakan umat muslim namun memiliki makna yang mendalam baik spiritual, sosial dan kemanusiaan yang tinggi, memiliki signifikansi mendalam dalam membangun dan menguatkan nilai-nilai karakter, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Pada perayaan ini, umat Islam di seluruh dunia menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT dan untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Dalam kata qurban mengisyaratkan pada kata pengorbanan hewan sebagai bentuk syukur dan pengabdian mengacu pada peristiwa uji kesetiaan Nabi Ibrahim AS tentang ketundukan dan iman kepada Allah SWT.
Kegiatan kurban ini tidak hanya tentang ritual sembelihan, tetapi lebih luas sebagai sarana pendidikan karakter. Pertama, ada nilai empati dan kepedulian sosial. Distribusi daging kurban kepada yang membutuhkan mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama, terutama dengan mereka yang kurang mampu. Hal ini mendidik anak-anak untuk memiliki hati yang terbuka terhadap kesulitan orang lain dan meningkatkan kesadaran sosial mereka.
Kedua, Idul Adha mengajarkan tentang kesabaran dan keteguhan hati. Prosesi ibadah kurban mengingatkan pada kesabaran Nabi Ibrahim AS dan keluarganya dalam menghadapi cobaan. Karakter ini penting untuk di internalisasi sebagai bagian dari kekuatan mental dan spiritual.
Ketiga, konsep pengorbanan yang diajarkan melalui Iduladha membantu anak-anak memahami pentingnya mengutamakan kepentingan yang lebih besar dari kepentingan pribadi. Ini membentuk dasar karakter altruistik dan mengurangi sikap egois.
Keempat, kegiatan ini juga menanamkan nilai kerja sama dan koordinasi saat melaksanakan prosesi kurban, yang melibatkan banyak orang dari berbagai latar belakang.
Dengan demikian, Iduladha tidak hanya merupakan momen keagamaan, tetapi juga platform efektif untuk pendidikan karakter, mengajarkan nilai-nilai utama yang membentuk individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat.
Melalui Iduladha, generasi muda belajar untuk tumbuh sebagai pribadi yang berempati, sabar, dan berjiwa besar, meningkatkan kualitas diri, dan membangun hubungan sosial yang harmonis di masyarakat.***
mantab mas dosen
succes selalu..