Selasa, 20 Mei 2025
Pukul: 00:35 WIB
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
Menu
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
  • Olahraga
  • Wisata
  • Ibu Kota Nusantara
Menu
  • Olahraga
  • Wisata
  • Ibu Kota Nusantara
Menu
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
Search
Close this search box.
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
Home Headline

Masalah Penerbangan Jamaah, Kemenag Nilai Manajemen Garuda Gagal 

Redaksi by Redaksi
Mei 22, 2024
in Headline, Khasanah
Masalah Penerbangan Jamaah, Kemenag Nilai Manajemen Garuda Gagal 
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

SUKABUMITIMES.COM – Kementerian Agama mencatat masih terjadi sejumlah persoalan penerbangan Garuda Indonesia pada fase pemberangkatan jemaah haji ke Madinah. Meski teguran tertulis sudah dilayangkan pada 16 Mei lalu, Kemenag merasa belum ada perbaikan layanan secara signifikan. Kemenag menilai manajemen Garuda Indonesia gagal dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah fase pemberangkatan yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024.

“Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan,” tegas Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

RELATED POSTS

Resto Lokopi & Eatery di Surade Sukabumi Terbakar, Dugaan Akibat Korsleting Listrik 

HMI Cabang Sukabumi Sikapi Permasalahan Ketenagakerjaan di PT Paiho Indonesia, Anggap DPRD Tutup Mata 

“Kami melihat manajemen garuda gagal dalam memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji,” lanjutnya.

Dijelaskan Anna, Kementerian Agama mencatat ada sejumlah persoalan pada penerbangan jemaah haji Indonesia yang sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Pertama, kerusakan mesin pesawat. Kejadian ini terjadi di Embarkasi Makassar. Sayap kanan pesawat Garuda Indonesia mengeluarkan api pada saat take off penerbangan jemaah kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi Makassar UPG-05). “Kondisi ini berdampak domino pada keterlambatan sejumlah penerbangan setelahnya,” sebut Anna.

Kedua, keterlambatan penerbangan. Ontime performance (OTP) Garuda Indonesia juga sangat buruk. Kemenag mencatat, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%.

“Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan,” tegas Anna.

Ketiga, pecah kloter. Perencanaan Garuda Indonesia juga meleset. Pecah kloter yang awalnya diperkirakan hanya akan terjadi satu kali, ternyata terjadi beberapa kali. “Salah satunya pecah kloter dialami UPG-06 karena Garuda tidak bisa menggantikan pesawat yang mesinnya rusak dengan jenis pesawat yang sama,” sebut Anna.

“Kami mencatat sampai hari ini sudah ada empat penerbangan yang pecah kloter. Maksudnya, satu kloter jemaah tidak bisa diterbangkan secara bersama-sama,” sambungnya.

Selain UPG-06, pecah kloter juga terjadi pada jemaah yang tergabung dalam kloter UPG-10, UPG-12, dan UPG-16.

“Potensi ini masih bisa bertambah jika tidak dimitigasi dengan baik karena masa penerbangan jemaah ke Tanah Suci masih akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang,” katanya lagi.

Keempat, tas kabin dan kursi roda jemaah tidak terbawa. Peristiwa ini dialami oleh penerbangan jemaah kloter 28 Embarkasi Solo (SOC 28). Ada 11 kursi roda dan 120 koper kabin yang tidak terangkut. Akibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

“Ini bahkan tidak ada informasi dari Garuda. Padahal petugas haji pontang panting terus mencarinya. Belakangan kita tahu bahwa 11 kursi roda dan 120 koper kabin itu tidak terbawa dan baru diterbangkan bersama pesawat yang memberangkatkan kloter 33 Embarkasi Solo atau SOC 33,” papar Anna.

“Ini jelas merugikan jemaah SOC 28. Garuda harus meminta maaf dan memberikan kompensasi langsung kepada jemaah. Garuda harus segera melakukan perbaikan ke depan,” tandasnya. ***

Tags: Anna HasbieGaruda IndonesiaJuru Bicara Kementerian Agama
ShareTweetSend
Redaksi

Redaksi

Related Posts

Resto Lokopi & Eatery di Surade Sukabumi Terbakar, Dugaan Akibat Korsleting Listrik 

Resto Lokopi & Eatery di Surade Sukabumi Terbakar, Dugaan Akibat Korsleting Listrik 

by Redaksi
Mei 19, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - Kebakaran hebat melanda sebuah kafe resto populer di Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (19/5/2025) pagi. Asap hitam...

HMI Cabang Sukabumi Sikapi Permasalahan Ketenagakerjaan di PT Paiho Indonesia, Anggap DPRD Tutup Mata 

HMI Cabang Sukabumi Sikapi Permasalahan Ketenagakerjaan di PT Paiho Indonesia, Anggap DPRD Tutup Mata 

by Redaksi
Mei 19, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD...

Hari Jadi ke 40 Desa Tenjojaya Sukabumi Digelar Meriah, Asjap: Soliditas Kunci Kesuksesan Pembangunan

Hari Jadi ke 40 Desa Tenjojaya Sukabumi Digelar Meriah, Asjap: Soliditas Kunci Kesuksesan Pembangunan

by Redaksi
Mei 19, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - Bupati Sukabumi Asep Japar (Asjap) dalam sambutannya mengungkapkan Soliditas merupakan modal bagi pemerintahan desa (Pemdes) untuk membangun kemandirian...

Rp23 Ribu Dapat Mokers Renyah, Mochi Crackers Hasil Inovasi Mahasiswa IPB Sukabumi

Rp23 Ribu Dapat Mokers Renyah, Mochi Crackers Hasil Inovasi Mahasiswa IPB Sukabumi

by Redaksi
Mei 19, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - Wirasena Rukasah salah satu dari lima mahasiswa Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University Kampus Sukabumi mengatakan hanya dengan...

Hadir di Sukabumi, Mitra IM3 Buka Layanan di 93 Titik di Wilayah Jabodetabek, Banten hingga Jawa Barat

Hadir di Sukabumi, Mitra IM3 Buka Layanan di 93 Titik di Wilayah Jabodetabek, Banten hingga Jawa Barat

by Redaksi
Mei 19, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), melalui brand IM3, terus mengukuhkan komitmennya dalam menghadirkan konektivitas digital yang merata...

Next Post
Pengelolaan Air Bersih di IKN Terapkan Teknologi Early Warning System 

Pengelolaan Air Bersih di IKN Terapkan Teknologi Early Warning System 

IGTKI-PGRI Kota Sukabumi Wadah Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru TK

IGTKI-PGRI Kota Sukabumi Wadah Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru TK

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CATEGORIES

  • Artikel
  • Biografi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Ibu Kota Nusantara
  • Iklan
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Kabupaten Sukabumi
  • Khasanah
  • Kota Sukabumi
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sukabumi
  • Uncategorized
  • Wisata
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy / Kebijakan Privasi
  • Redaksi
Menu
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy / Kebijakan Privasi
  • Redaksi

+62 857-8119-1751

© 2025 All rights Reserved. Sukabumitimes.com

Add New Playlist