SUKABUMITIMES.COM – Gunung Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada malam Selasa (27/2), menyemburkan abu vulkanik hingga mencapai ketinggian kolom abu 1.000 meter. Erupsi terjadi pukul 21.20 WITA dan teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok dengan kolom abu berwarna kelabu yang tebal dan condong ke arah timur.
“Telah terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada 27 Februari 2024 pukul 21:20 WITA dengan ketinggian kolom abu teramati sekitar 1.000 M di atas puncak (sekitar 2.423 M di atas permukaan laut),” demikian keterangan tertulis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Status Gunung Ili Lewotolok dinaikkan menjadi Siaga, dengan radius bahaya yang diperluas. PPGA Ili Lewotolok mencatat erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo 34,8 milimeter selama sekitar 1 menit 11 detik, disertai lontaran lava pijar.
Sebelumnya, gunung tersebut telah mengalami dua kali erupsi pada pagi hari yang sama. Erupsi pertama terjadi pada 05.30 WITA dengan ketinggian kolom abu mencapai 500 meter di atas permukaan puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi kedua terjadi pada 10.22 WITA dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter, juga berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
PVMBG telah menaikkan status aktivitas gunung Ili Lewotolok dari waspada (level II) ke siaga (level III) sejak Selasa (27/2) pukul 10.00 WITA, dengan memperluas radius larangan aktivitas bagi masyarakat di Desa Jontona dan Desa Todonara agar tidak memasuki wilayah sekitar gunung sejauh empat kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat Desa Jontona juga diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Sumber: CNN Indonesia