SUKABUMITIMES.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi dalam beberapa hari ini menyebabkan bencana banjir dan longsor di sejumlah titik.
Akibatnya, aktivitas warga sempat terhambat dan satu jembatan di Desa Loji kecamatan Simpenan dilaporkan putus hingga kini butuh penanganan selanjutnya.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman, mengatakan bencana terjadi pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut tanpa henti.
“Iya kemarin sempat terjadi banjir sekarang sudah surut, dan juga longsor terjadi di beberapa desa, yakni Desa Sangrawayang, Cidadap, dan Loji,” ujar Dandi, Rabu (12/11/2025).
Menurut Dandi banjir merendam permukiman warga di Kampung Cibutun, RT 002 RW 001, Desa Sangrawayang, yang berdampak pada 6 kepala keluarga atau 18 jiwa, serta di Kampung Sawah Tengah, RT 006 RW 015, Desa Cidadap, yang menimpa 8 kepala keluarga dengan total 24 jiwa.
Sementara itu, longsor terjadi di Kampung Leuwi Gadog, RT 013 RW 002, Desa Loji, yang menutup sebagian badan jalan desa dengan panjang sekitar 5 meter dan tinggi 3 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
“Material longsor sudah dibersihkan secara gotong royong oleh warga bersama perangkat desa,” jelas Dandi.
Namun demikian, tegas Dandi bencana tersebut juga merusak sejumlah fasilitas umum. Sebuah jembatan penghubung antar-kampung di Desa Loji yang menghubungkan Kampung Cipicung dengan Kampung Sawah Bera, terputus dengan panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter.
Selain itu, kata Dandi lagi MCK Madrasah di Kampung Sawah Tengah, Desa Cidadap, turut tergerus sebagian oleh banjir dengan kerusakan berukuran sekitar 1×1 meter.
“Untuk saat ini, kondisi air sudah surut, namun jarak antara permukaan sungai dengan pemukiman warga hanya sekitar dua meter. Kami tetap mengimbau masyarakat agar waspada jika hujan kembali turun,” ungkapnya.
“Kami dari P2BK Simpenan bersama pemerintah desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Satpol PP telah melakukan assessment di lokasi kejadian serta mendata rumah-rumah terdampak. Upaya koordinasi dengan pihak kecamatan dan perangkat desa juga terus dilakukan guna percepatan penanganan dampak bencana,” imbuhnya.
Masih kata Dandi, selain pendataan, pihaknya juga mengingatkan warga agar menjauh dari bantaran sungai saat hujan deras, serta segera mengungsi ke tempat aman bila terjadi peningkatan debit air.
“Kebutuhan mendesak di lapangan material bronjong untuk penguatan tebing sungai dan terpal bagi warga terdampak, untuk taksiran kerugian masih dalam tahap kajian tim BPBD Kabupaten Sukabumi,” tuturnya.
“Kondisi cuaca di lokasi saat ini dilaporkan mendung, warga diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi di wilayah selatan Sukabumi,” tandasnya. (rus)


























