SUKABUMITIMES.COM – Sebuah tonggak baru bagi perekonomian Sukabumi resmi tercatat pada Selasa (28/10/2025), ketika Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki melepas ekspor biji kopi robusta ke negara Mesir.
Pelepasan yang berlangsung di Gedung PT Doa Bangsa Agrobisnis (DBA), Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, menjadi momentum penting bagi daerah dalam memperkuat sektor agribisnis sekaligus menembus pasar internasional.
Kegiatan pelepasan ekspor ini dihadiri Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana, Direktur Utama PT DBA Hikmat Taufik beserta jajaran, Ketua TP PKK Kota Sukabumi, para asisten daerah, staf ahli, kepala bagian Setda, kepala SKPD, perwakilan Kadin, BUMD, BLUD, perbankan, TNI, Polri, unsur Forkopimcam, hingga organisasi masyarakat.
Suasana penuh antusiasme menyelimuti acara yang menandai langkah nyata Sukabumi menuju kota yang berdaya saing global.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang berperan dalam tercapainya kegiatan ekspor ini.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
“Ekspor merupakan instrumen penting untuk menggerakkan roda ekonomi daerah,” ujarnya.
Ayep menjelaskan, ada empat instrumen utama yang harus diperhatikan kepala daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertama, meningkatkan konsumsi atau daya beli masyarakat. Kedua, menarik investasi yang stabil dan berkelanjutan. Ketiga, menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) agar sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dan keempat, memperkuat kegiatan ekspor di wilayahnya.
“Ini merupakan amanah undang-undang. Pemerintah daerah harus mampu mendorong ekspor agar potensi lokal bisa menembus pasar global. Kita tidak boleh hanya bekerja berdasarkan aturan dan anggaran, tetapi harus berani berinovasi dan melakukan ekspansi pertumbuhan,” tegas Ayep.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa seluruh jajaran perangkat daerah (SKPD) harus memiliki semangat yang sama.
“Apa yang saya lakukan sebagai kepala daerah, saya harap bisa diikuti oleh seluruh jajaran. Kita harus bergerak bersama dalam satu arah, yakni memperkuat ekonomi daerah dengan semangat kolaborasi,” ujarnya.
Dalam sesi wawancara bersama awak media, Ayep Zaki menambahkan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen membangun ekosistem ekspor yang solid.
“Ini langkah awal yang baik. Kita ingin banyak komunitas dan pelaku usaha lain melakukan hal yang sama. Sistem ekspor ini harus konsisten, baik dari sisi pengadaan barang maupun kualitas produk,” tuturnya.
Berbicara mengenai potensi pertanian, Ayep mengungkapkan bahwa Kota Sukabumi memiliki sekitar 1.300 hektare lahan pertanian, dengan 600 hektare di antaranya akan dikembangkan dalam waktu dekat.
“Sebanyak 300 hektare akan didukung melalui dana aspirasi anggota DPR RI, dan 300 hektare lainnya melalui program reguler dengan bantuan benih dari pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Doa Bangsa Agrobisnis, Hikmat Taufik, menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kota Sukabumi yang terus memberikan dukungan penuh.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa ekspor kali ini meliputi tiga kontainer biji kopi robusta dengan total berat 57,6 ton menuju Mesir.
“Ini merupakan ekspor produk kedua kami setelah sebelumnya melakukan ekspor pupuk urea non-subsidi. Ke depan kami berharap langkah ini bisa diikuti komoditas lain seperti melon, nanas, dan beras premium,” kata Hikmat.
Sejak berdiri tahun 2019, PT DBA telah berkomitmen aktif mengembangkan sektor pertanian nasional dari hulu ke hilir.
Hikmat menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya juga akan meluncurkan Rice Milling Unit (RMU) di Karang Tengah, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
“Khusus komoditas kopi, kami ingin membuktikan bahwa Indonesia memiliki produk unggulan yang tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga mencerminkan kualitas, karakter dan kekayaan bangsa Indonesia di pasar global,” ujarnya penuh semangat.
Menurut Hikmat, kegiatan ekspor ini merupakan bentuk nyata komitmen PT DBA untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Momentum ekspor kopi ke Mesir ini menjadi simbol kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha dan petani. Harapannya, langkah ini menjadi awal dari transformasi ekonomi Sukabumi menuju kota yang tidak hanya berdaya saing di tingkat nasional, tetapi juga mampu menembus pasar global dengan produk unggulan berbasis kearifan lokal yang terkandung di dalamnya. (rus)


























