SUKABUMITIMES.COM – Camat Cibeureum Yanwar Ridwan mendorong supaya pro dan kontra yang terjadi di Puri Cibereum Permainan (PCP) 2 terkait tembok pagar pembatas serta pembangunan rumah tinggal di belakang perum tersebut segera dihentikan.
Hal ini disampaikan ketika diwawancarai sukabumitimes.com setelah pelaksanaan bimbingan teknis P2RW kecamatan Cibeureum yang berlangsung di aula kecamatan beberapa waktu lalu.
“Semoga cepat terjadi islah dan masyarakat guyub, aman, dan tentram,” ungkap Yanwar Ridwan.
Yanwar Ridwan mengemukakan, status perumahan saat ini sebenarnya sudah berstatus Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) dan resmi telah diserahkan kepada Pemerintah Kota Sukabumi.
“Perum PCP 2 itu kan sudah PSU dan sudah diserahkan ke Pemda melalui pengguna barang dalam hal ini bapak Sekda, ditindaklanjuti kajian teknis dari Dinas PUTR. Sehingga Sekda juga tidak sembarangan tapi melalui kajian teknis dari dinas terkait,” terangnya.
Dirinya berharap semoga warga masyarakat PCP 2 kondusif dan kembali hidup berdampingan, rukun, damai, dan tentram.
”Kami bersama unsur Forkopimcam Cibeureum telah melakukan upaya mediasi antara pihak yang pro dan kontra. Kalau mediasi ini ibarat gelas kosong jangan penuh air akibatnya saling ngotot-ngototan (pakeukeuh-keukeuh) hasilnya tidak akan mendapatkan solusi bagi kedua belah pihak,” ujar Yanwar ketika ditemui sejumlah awak media di dampingi Lurah Babakan, Burhanudin dan Lurah Cibeureum Hilir, Suhendar.
Dia menambahkan, persoalan yang muncul antara kedua belah pihak jangan semakin meruncing.
“Sehingga akan mengakibatkan kerugian di antara warga sendiri,” harap camat Yanwar Ridwan.
Masih kata Camat Yanwar, lokasi rumah tinggal yang dibangun tersebut berlokasi di Kelurahan Cibeureum hilir RW 03, sedangkan akses jalan atau pintu masuknya ada di RT 07 RW 09 Kelurahan Babakan bisa disebut PCP 2.
“Kami tegaskan kembali, dalam proses itu tidak ada keberpihakan pemerintah. Pemerintah juga selalu gerak cepat jika ada permasalahan di tengah-tengah masyarakat,” tegas Yanwar.
Masih ditempat yang sama ketika mendampingi camat Cibeureum, Lurah Babakan Burhanudin menuturkan sudah sering upaya media mencoba untuk dilakukan yang melibatkan, baik kuasa hukum keduanya dan pihak Forkopimcam kecamatan Cibeureum kota Sukabumi.
“Konflik ini terjadi sejak tahun 2020 yang lalu. Kami (lurah dan camat mendapat informasi konflik dari aduan masyarakat di aplikasi website E-Lapor,” tutur Burhanudin.
Sedangkan, dirinya menjabat lurah Babakan itu Februari 2021, mendapat laporan tersebut langsung ke lokasi bersama pak camat dan Kasi Trantib.
“Kami berusaha untuk mendalami terlebih dahulu persoalan tersebut, saya juga berkoordinasi dengan Plt RW di PCP 2 untuk di gelar musyawarah, namun Pak RW pada waktu itu meminta terlebih dahulu akan diselesaikan di lingkungannya saja dulu,” jelas Lurah Babakan.
Dalam perjalananya, ternyata konflik antara yang pro dan kontra tersebut terus berlanjut hingga saat ini. Justru upaya media sudah melibatkan banyak pihak, termasuk dinas PUTR dan juga sudah melibatkan anggota DPRD.
”Pertama kita menemui H. Abdullah sebagai warga yang membangun rumah tinggal menggunakan akses jalan PCP 2 menyatakan kesanggupannya untuk menyelesaikan dan berkomunikasi dengan warga, asalkan di tempat yang netral. Alasannya karena istrinya masih trauma pasca sebelumnya mediasi di Gedung DPRD berjalan tidak kondusif,” tuturnya.
Pada intinya kata Burhan, proses mediasi yang melibatkan para penasehat hukum bisa berjalan damai dan aman serta mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Sementara itu, Lurah Cibeureum Hilir Suhendar, sekaligus salah satu warga PCP 2, menyayangkan terjadinya konflik berkepanjangan yang belum ada kesepakatan bersama antara kedua belah pihak.
Disisi lain sebagai sesama warga negara Indonesia, memiliki hak tinggal dimana saja, selama tidak menyalahi aturan yang berlaku dan proses izin ditempuh termasuk izin akses jalan di PCP 2 yang notabenenya statusnya sudah diserahkan ke Pemda.
“saya berharap kita semua duduk bersama mencari solusi terbaik, cari kesepakatan bersama, tetap jaga kondusifitas,” pungkas Suhendar. (sya)


























