SUKABUMITIMES.COM – Madrasah Aliyah Negeri (MAN2) Kota Sukabumi memastikan bahwa pihaknya selalu menerima dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) dari pemerintahan.
Hal ini disampaikan langsung Wakil Kepala Madrasah bidang Hubungan Masyarakat MAN 2 Kota Sukabumi Mudori saat ditemui sukabumitimes.com di ruang kerjanya pada Minggu (9/02/25).
Menurut Mudori, terkait statemen yang di sampaikan oleh salah satu staf Humas MAN 2 Kota Sukabumi, Agus ketika bertemu dengan salah satu wartawan mengenai dana BOS, maka statemen pak Agus sebenarnya adalah pihak sekolah tidak menerima BOS Kota.
“Tetapi ketika di muat oleh salah satu media bahwa Madrasah tidak menerima BOS, Sehingga kata KOTA nya di hilangkan, hal itu secara sengaja telah menggiring opini negatif seolah-olah MAN 2 menampik tidak menerima dana BOS dari pemerintah,” kata Mudori.
Kemudian, hak yang terkait dengan masalah SPP setiap bulannya, lanjut ungkap Mudori, hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 16 tahun 2020 tentang komite dan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) No. 3601 tahun 2024 bahwa keputusan ini berisi tentang petunjuk teknis tentang pengelolaan dana dan sumber daya pendidikan oleh komite madrasah.
“Penetapannya sudah melalui SOP yang berlaku di MAN 2, Mulai dari rapat orang tua, sampai penetapan,” lanjutnya.
Kemudian untuk masalah Gebyar Madrasah (Gema), masih kata Mudori, kegiatan yang betul-betul di inisiasi oleh kemauan anak-anak yang muncul setelah penetapan anggaran.
“Semua proses kegiatan gema di kelola oleh siswa dengan bimbingan guru tentunya,” tutupnya.
Masih di tempat yang sama, Waka Madrasah bidang Sarana Prasarana (Sarpras) Yusuf Ambari menambahkan, bahwa siapapun media yang membutuhkan informasi tentang segala hal yang terkait dengan sekolah yang sifatnya bukan rahasia negara silahkan datang sesuai dengan SOP.
“kalau memang ingin membutuhkan informasi terkait dengan sekolah yang sifatnya bukan rahasia, kami persilahkan, yang tentunya datang sesuai dengan SOP yang berlaku,” tambahnya.
Terkait berita yang beredar di media sosial, pihak sekolah berharap kepada setiap orang yang membaca atau mengetahui berita yang dimuat oleh salah satu media online ini bisa mencerna dengan kepala dingin, dengan seksama.
“Kami dari pihak sekolah selalu welcome dan terbuka untuk informasi dan data apapun, kita berharap jangan salah kaprah menyikapi berita tersebut sehingga menimbulkan image negatif kepada MAN 2,” ujar Waka bidang Sarpras.
Yusuf Anbari mengungkapkan, karena ini ada hubungannya dengan masa PPDB, dikhawatirkan timbul penggiringan opini yang berdampak pada pandangan negatif kepada MAN 2.
“Kami berharap ketika ada informasi atau berita untuk dapat di klarifikasi ulang, sehingga dengan hilangnya satu kata KOTA maka imbasnya sangat jelek,” ungkapnya.
Ketika di tanya apakah akan menyampaikan hal ini ke dewan pers, menurut Yusuf pihaknya menyatakan tidak sampai ke arah sana.
“Kami akan menyampaikan kepada Kantor Kementerian Agama dan akan memberikan klarifikasi dan laporan, baik menyangkut SPP, GEMA atau hal lain termasuk SOP yang berlaku Di MAN 2,” pungkasnya. (rus)