SUKABUMITIMES.COM – Lembaga Pendidikan yang dimilki oleh pondok pesantren (Ponpes) Modern Dzikir Al-Fath keberadaannya di Sukabumi terus menjadi perhatian masyarakat.
Ini bisa dilihat setiap tahun ajaran baru (TAB), mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi selalu dibanjiri masyarakat yang akan mendaftarkan putra-putrinya untuk mengenyam pendidikan di Al Fath.
Ponpes Dzikir Al-Fath yang berlokasi di Perum Gading Kencana, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, lembaga pendidikan yang ada di Ponpes tersebut diantaranya, PAUD Al-Fath, SD IT Al-Fajr, SMP IT Al-Fath, SMA IT Al-Fath, SMK IT Al-Fath, MA Al-Irsyad, SMA Istanbul Al-Fath, STIMIK Al-Fath, LP2SSC dan LT4Q.
Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath Sukabumi, Prof. Fajar Laksana mengatakan makin meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan di Al Fath ini dapat terlihat dari jumlah siswa atau santri berdasarkan data di wilayah Kota Sukabumi.
“Siswa di sini bukan hanya datang dari kota/kabupaten saja, melainkan dari berbagai provinsi. Bahkan siswa kami berasal dari 24 provinsi, mulai dari Aceh sampai Papua ada disini, kata Fajar kepada awak media yang menemuinya pada Sabtu (11/1/2024).
Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat untuk ukuran kinerja para ustadz maupun ustadzah di Ponpes Dzikir Al-Fath di lihat dari jumlah santri. Selain itu di lihat juga para alumni santri Ponpes Dzikir Al-Fath, mereka sudah bekerja di bidang yang mereka tekuni, ada pula yang membuka usaha sendiri.
“Karena output pendidikan itu bukan hanya sekedar siswa atau santri menjadi pintar atau cerdas karena sudah menyandang gelar sarjana. Akan tetapi output lainnya adalah kerja atau memiliki usaha, karena ilmu yang dicari bukan banyaknya akan tetapi tepat gunanya,” ujar Fajar.
Disisi lain, pihaknya sangat memperhatikan perkembangan pembentukan karakter akhlak para santrinya, termasuk pembekalan ilmu agama Islam, baik itu ibadah sholat wajib dan sunnah, puasa, berdzikir dan hafalan Qur’an.
“Karena para santri ditargetkan memiliki hafalan Qur’an sebagai syarat kelulusan mereka nanti,” jelasnya.
Pada musim liburan sekolahpun, pihaknya tidak melepaskan begitu saja para siswanya, namun mereka diberi tugas secara daring dan diharuskan terus menghafal Al Quran.
“Karena untuk Tahfiz Qur’an ada istilah Tasmi’ dan Muroja”ah sebuah metode menghadap Al-Qur’an.Jangan sampai siswa yang libur tidak menghapal Qur’an bisa lupa beberapa juzz yang telah mereka hapal. Makanya kami pantau terus dan ingatkan mereka melalui orang tuanya dirumah,” beber Fajar.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP IT Al-Fath, Dede Setiawan, menambahkan selama libur sekolah kemarin di akhir tahun, selain ada pembelajaran daring ada juga program AHV (Al-Fath Home Visit) kolaborasi sekolah dan orang tua untuk pendidikan terbaik.
“SMP IT Al-Fath terus berkomitmen untuk terus menghadirkan pendidikan yang holistik melalui program AHV, kegiatan mengunjungi ke rumah orang tua siswa di saat liburan, tujuannya untuk mempererat komunikasi dan sinergi antara sekolah dan keluarga,” terang Dede.
Lebih lanjut Dede mengatakan dalam program AHV, terjalin diskusi antara guru dan orang tua untuk memantau perkembangan siswa baik secara akademik, karakter maupun spiritual. Selain itu penerimaan masukan sarana bagi orang tua untuk umpan balik terkait pembelajaran di sekolah agar dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan ke depan.
“Kami menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua dan masyarakat dalam membentuk generasi penghafal dan pengamal Al-Qur’an yang berkarakter unggul. Kami juga berharap dapat mencetak siswa yang bukan hanya cerdas secara akademik tapi berakhlak mulia, mandiri dan peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya. (sya)

 
																				























