SUKABUMITIMES.COM – Luar biasa, Perguruan Pencak Silat Pancha Bela Bumi Siliwangi mengelar hari ulang tahun yang ke – 55 yang bertempat di Halaman Gedung Juang 45 kita Sukabumi pada Sabtu (28/9/2024) kemarin.
Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Pengurus Besar Perguruan Pencak Silat Pancha Bela Pusat Prof. Adi Santoso, Ketua Umum Perguruan Silat Pancha Bela Jawa Barat Helmi Sutikno, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho, perwakilan Kapolres Sukabumi Kota, perwakilan Dandim 0607 kota Sukabumi .
Kemudian tampak juga Dewan Penasehat Perguruan Pencak Silat Pancha Bela Sukabumi Prof. Fajar Laksana dan Sakti Alamsyah serta tidak ketinggalan keluarga besar Pancha Bela sukabumi, dan para tamu undangan lainnya.
HUT ke – 55 Perguruan Pencak Silat Pancha Bela tampak meriah dan megah dengan penampilan dari para murid Pancha Bela, Perguruan Pencak Silat PGB Bangau Putih Kota Sukabumi, serta ditutup dengan penampilan Perguruan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi dibawah naungan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath pimpinan Prof. Fajar Laksana.
Ketua panitia Lalan Mulyadi mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian program kerja Pancha Bela pusat yang penyelenggaraannya di kota Sukabumi.
“Ini baru pertama kalinya, kami menyelenggarakan HUT Pancha Bela di Kota Sukabumi. Pancha Bela hadir disaat terjadinya erosi patriotisme dan nasionalisme di kalangan generasi muda pada saat itu. Kami hadir dari para pesilat untuk menumbuhkan jiwa patriotisme serta menunjukkan jati dirinya,” kata Lalan Mulyadi pada Sabtu (28/9/2024).
Lalan mengungkapkan bahwa dirinya terharu dan sekaligus bangga dengan peringatan HUT Pancha Bela yang ke – 55, sebab para ibu-ibu orang tua murid dengan antusias datang menyukseskan pelaksanaan HUT kali ini.
“Terimakasih atas support yang telah diberikan diberikan secara penuh dari para orang tua murid sehingga Pancha Bela di Sukabumi tetap eksis,” kata Lalan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Perguruan Pencak Silat Sukabumi.
Masih apa yang diungkapkan oleh Lalan, dirinya mengapresiasi atas dukungan pemerintah kota (Pemkot) Sukabumi selama ini.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah diberikan pihak Pemkot Sukabumi, salah satunya fasilitas tempat latihan Pancha Bela sukabumi di gedung juang 45 ini,” tambahnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua Umum Pancha Bela Jawa Barat Helmi Sutikno menjelaskan bahwa Pancha Bela lahir pada tanggal 28 September 1969 di saat bangsa Indonesia mengalami erosi patriotisme di kalangan generasi muda, saat terjadinya erosi soliditas.
“Saat itulah Pancha Bela hadir di tengah masyarakat sebagai jawaban atas keresahan akan jiwa patriotisme,”‘ ujar Apih begitu dirinya biasa di sapa.
Apih Helmi mengungkapkan bahwa anggota Pancha Bela Sukabumi tercatat kurang lebih 800 orang.
“Keberadaan Pancha Bela memang ada di mana-mana, baik itu di masyarakat umum, di kampus sampai di militer pun ada. Kami bangga, pada warga kota Sukabumi begitu istimewa, bagaimana tidak anggota Pancha Bela Sukabumi sampai saat ini berjumlah kurang lebih 800 orang,” ungkapnya.
“Alhamdulillah Pancha Bela sudah menginjak usia yang ke – 55 tahun, dimana dengan usia yang segitu, kalau bagi kita sudah dalam tahap matang,” ujar Ketua Umum Pancha Bela Pusat Prof. Adi Santoso dalam sambutannya.
Adi menambahkan eksistensi Pancha Bela di Sukabumi ini tidak lepas dari peranan Apih Helmi.
“Apih Helmi sebagai pendiri Pancha Bela di Sukabumi ini, meskipun sudah memasuki usia yang tidak muda lagi, tapi keberadaannya masih tetap eksis memperjuangkan dan mengembangkan dunia pencak silat, khususnya Pancha Bela,” tambahnya.
Di perguruan kami, Pancha Bela, jika lebih dari 15 tahun berturut-turut mengabdikan pada Pancha Bela, maka dirinya berhak menyandang sebutan guru besar.
“Saya tahu, Apih Helmi ini dari sejak remaja sampai sekarang masih terus eksis, sehingga saya sepakat kalau Apih Helmi menyandang predikat Guru Besar Pancha Bela,” imbuhnya.
Menurut pengamatan Prof. Adi, Sukabumi memang luar biasa dalam pengembangan pencak silatnya.
“saat ini Alhamdulillah untuk Sukabumi memang luar biasa dalam upayanya mengembangkan perguruan silat, khususnya Pancha Bela,” tandasnya.
Tidak lupa Ketua Umum Pancha Bela Pusat menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Forkopimda, dan Insan silat yang ada di Sukabumi.
“Harapan saya, mudah-mudahan Pancha Bela ini selamanya ada di Sukabumi. Pancha Bela mudah-mudahan terus berkembang, minimal di tingkat nasional lah, ya kalau harapan sih, bisa sampai internasional,” tuturnya.
Dirinya mengajak kepada semua pihak, khususnya para orang tua murid Pancha Bela sebagai pendorong utama dari generasi muda supaya bisa mencintai budaya kita dan terus mendukung putra-putrinya mencintai budaya kita. “Karena kalau bukan kita siapa lagi? Sementara budaya dari luar begitu luar biasa mempengaruhi kita,” imbuhnya.
Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Dewan Penasehat Perguruan Silat Pancha Bela Prof. Fajar Laksana. Dirinya menilai bahwa kegiatan kali ini mempunyai arti yang luar biasa, sehingga sesuatu yang sangat mengesankan dan menakjubkan bisa melaksanakan milad di gedung bersejarah, di pusat kota Sukabumi yang bertepatan dengan milad ke – 55.
“Dengan bernama Pancha, yang bermakna lima dan Pancha lima itu diartikan juga dengan pencak silat. Dimana kata pencak silat itu berasal dari kata panca dan silat. Silat itu bermakna silaturahmi dan shalat lima waktu. Sedangkan panca ini makna Islam itu yang berarti melaksanakan yang paling pokok, yaitu sholat lima waktu,” terangnya.
Ketika kita sebagai pasukan bela diri, maka tugas dari Allah adalah untuk mencegah kemungkaran dengan cara salah satunya menjalankan shalat lima waktu. Maka tegak lah dengan lima ajaran pokok, yaitu Syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji bersatu dalam HUT Pancha Bela yang ke – 55 kali ini.
Pancha Bela dengan panca nya yang lima, membela yang lima, maka dengan milad yang ke – 55 ini bukan suatu yang kebetulan. Maka dengan manajemen yang hebat yang dilakukan oleh ketua dari pusat hingga daerah, saya sangat salut dan bangga. Karena kami dan saya pribadi adalah aktivis pencak silat, dengan melihat suasana yang begini, maka PD kita bahwa sikat go internasional sebagai warisan budaya dunia tak benda.
Mudah-mudahan kita bersama-sama dapat memajukan pencak silat sebagai warisan luhur bangsa kita yang merupakan warisan luhur bangsa kita yang merupakan bagian dari ajaran Islam itu sendiri.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji melalui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho, atas nama Pemkot Sukabumi kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pancha Bela dalam membangun karakter bangsa. Bagaimana membangun karakter bangsa? Membela agama, bagaimana agama tetap tegak di muka bumi ini.
“Mengormati orang tua, menghormati guru, memperjuangkan yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan tidak sombong. Dimana semua itu merupakan karakter bangsa kita, karakter yang luar biasa,” ucapnya.
Harus kami akui, lanjut Tejo bahwa pemerintah baru bisa mengambil peran yang kecil dalam mendukung perkembangan para pesilat Sukabumi, misalnya sarana prasarana.
“Meksipun demikian disatu sisi kami bangga, karena prestasi kota Sukabumi khususnya dari cabang olahraga sudah ditorehkan para pesilat dari kota Sukabumi, Termasuk di dalamnya adalah pesilat Pancha Bela,” tandasnya.
Harapan kedepannya dengan milad yang ke – 55 ini, Pancha Bela akan tetap menelurkan atau mencetak atlet-atlet kota Sukabumi yang lebih berprestasi, atlet-atletnya mampu berprestasi yang lebih berprestasi, berkarakter.
“Karena silat sudah di tetap kan sebagai salah satu warisan budaya tak benda. Sehingga kewajiban kami selaku pemerintah daerah akan membina dan melestarikan bersama-sama dengan perguruan silat, termasuk didalamnya Pancha Bela,” pungkasnya. (sya)