SUKABUMITIMES.COM – Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi menyelenggarakan Musrenbang 2024 untuk rencana tahun 2026 yang bertempat di Ruang Pertemuan (Ruper) Kelurahan Jayamekar pada Rabu (11/12/2024).
Musrenbang kelurahan Jayamekar yang mengambil tema “Memantapkan Pembangunan Kota yang Inklusif dan Berkelanjutan” ini berlangsung dengan antusias dari para undangan yang hadir.
Tampak hadir Camat Baros Hendaya, SKPD yang ada di lingkungan Pemkot Sukabumi, lurah Jayamekar beserta jajaran, Ketua RW dan RT atau yang mewakili serta tamu undangan lainnya termasuk dari unsur media, yakni sukabumitimes.com berkesempatan jadi undangan Musrenbang ini.
Camat Baros Hendaya mengatakan, Musrenbang dilakukan sebagai upaya untuk penyusunan rencana pembangunan 2024 yang akan dilaksanakan pada Tahuan 2026.
“Mudah-mudahan apa yang akan dirumuskan hari ini, mendapatkan skala prioritas yang insyaAllah nanti akan di kawal pihak kecamatan dan jadi prioritas di tingkat kota,” kata Hendaya kepada sukabumitimes.com sesaat setelah pembukaan Musrenbang kelurahan Jayamekar didampingi oleh lurah Jayamekar Ragam Zainul Alam pada Rabu (11/12/2024).
Hendaya juga berharap kepada masyarakat, dengan adanya pelaksanan pembangunan, akan menjadi masyarakat yang lebih bahagia dan sejahtera.
“Adapun mengenai hasil pembangunan, kami berharap warga masyarakat juga mempunyai rasa memiliki, pemeliharaan harus ditingkatkan, dilaksanakan agar pemanfaatannya dapat dirasakan berkelanjutan,” harapnya.
Pada kesempatan ini juga sempat di singgung bahwa kelurahan Jayamekar dan kecamatan Baros memperolah IGA 2024 tingkat Kota Sukabumi yang penyerahannya langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusuma Hartadji di salah satu hotel di Kota Sukabumi pada Senin (9/12/2024).
“Alhamdulillah, kami mewakili dari wilayah bersaing dengan seluruh SKPD dan unit kerja yang ada di kota Sukabumi, Alhamdulillah kelurahan Jayamekar dan juga kecamatan Baros mendapatkan penghargaan itu dan mudah-mudahan itu menjadi motivasi kepada kami untuk meningkatkan lagi inovasi dan melahirkan Inovator-inovator selanjutnya,” ucap camat Baros yang ramah ini.
Sementara itu, masih ditempat yang sama Lurah Jayamekar Ragam Zainul Alam mengucap syukur Musrenbang berjalan dengan lancar dan para tahu undangan antusias mengikutinya, termasuk dari unsur media.
“Kehadiran para tamu undangan, saya yakin karena kepedulian mereka untuk andil dalam membangun kelurahan Jayamekar yang harus di dorong semua pihak. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik dalam membangun kelurahan Jayamekar,” ungkap Ragam Zainul Alam kepada sukabumitimes.com di sela-sela pelaksanaan Musrenbang pada Rabu (11/12/2024).
Pihaknya lebih jauh membereskan setidaknya ada 10 prioritas baik pembangunan fisik dan non fisik yang menjadi pembahasan dalam Musrenbang kali ini.
“Rangkaian Musrenbang ini diawali dengan proses rembuk per RW. Dimana mereka menentukan skala prioritas yang akan dibawa ke musrembang kelurahan Jayamekar. Dan hari ini (Rabu, red.) kami melaksanakan Musrenbang untuk menentukan skala prioritas yang akan dibawa Musrenbang tingkat kecamatan Baros. Dimana dalam skala prioritas yang akan dibawa ke Musrenbang tingkat kecamatan Baros ada 5 usulan fisik dan juga lima usulan non fisik,” bebernya.
Adapun 5 usual skala prioritas dalam bentuk fisik antara lain: (1) Pembangunan paving blok yang berlokasi di RW 02 dan RW 07. (2) Perbaikan dan pembuatan Talut Penahan Tebing (TPT) kelurahan Jayamekar itu diusulkan ke Dinas PUTR Kota Sukabumi. (3) Usulan pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu). (4) Perbaikan gorong-gorong di RW 02 serta ke lima, Saluran drainase di RW 01 dan 07 dengan volume kurang lebih 1.000 meter persegi.
“Kemudian untuk lima usulan non fisik itu yakni, pelatihan tata boga yang diusulkan ke Disnaker. Kedua, Pelatihan mina padi untuk para petani di kelurahan Jayamekar. Ketiga, Penguatan kapasitas kader kampung KB. Keempat, berdasarkan hasil kesepakatan dengan RW, mengusulkan adanya beasiswa pendidikan dan peserta pelatihan. Serta yang terakhir, Pelatihan komputer untuk 70 orang di kelurahan Jayamekar,” urainya.
Masih kata Ragam Zainul Alam alasan di usulkannya tata boga ini adalah karena sebagai salah satu ikhtiar untuk penurunan angka prevelensi stunting yang ada di Kota Sukabumi, khususnya di kelurahan Jayamekar.
Ketika ditanya mengenai renacana pembangunan tahun 2025 di Kelurahan yang dipimpinnya, Ragam menjelaskan adapun agenda pembangunan fisik kelurahan Jayamekar di tahun 2025 antara lain perbaikan tanggul yang jebol di RW 06 dan perbaikan drainase di sekitaran RW 06 di jalur.
“Serta penambahan TPT yang belum selesai di RW 06. Ini berdasarkan alokasi anggaran dari pihak kelurahan sendiri, dengan total anggaran Rp120 juta,” jelasnya.
Sedangkan berkenan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat kelurahan Jayamekar, ia mengungkapkan berdasarkan data bantuan sosial dan lain-lain, kelurahan Jayamekar berada di posisi sedang.
“Artinya berada di tingkat tidak sejahtera tidak dan di tingkat sejahtera juga tidak. Jadi kalau di skala itu dalam posisi yang tengah-tengah,” ungkapnya.
Kemudian mengenai angka tingkat pendidikan di kelurahan Jayamekar tergolong tinggi. Apalagi sekarang ini ditunjang dengan upaya pemerintah memberikan beberapa fasilitas yang bisa diakses bagi warga yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan, baik itu KIP maupun beasiswa pendidikan universitas.
“Termasuk jenjang yang paling rendah di kelurahan Jayamekar ada PKBM atau istilahnya sekolah paket. Terkait tingkat pendidikan, kami selalu dorong, sehingga tingkat pendidikan lumayan tinggi di kelurahan kita,” tambahnya
Raih IGA Tingkat Kota Sukabumi Empat Kali Berurutan
Kebanggan pasti, terutama bagi segenap warga kelurahan Jayamekar karena memperoleh penghargaan IGA tahun 2024 dan ini merupakan pencapaian ke empat kali secara beruntun.
“Kita selalu masuk ke top teen atau sepenuh besar IGA tingkat kota Sukabumi selama empat tahun berturut-turut,” imbuhnya.
Di Tahun 2024 ini, pihaknya melaporkan inovasi yang sudah terlaksana sebanyak 14 inovasi dan masuk dalam empat besar sekota Sukabumi.
“Kebetulan kelurahan Jayamekar itu satu-satunya kelurahan di kota Sukabumi yang masuk empat besar dan untuk kecamatan Baros masuk dalam sepuluh besar. Dengan kompetitor itu mencakup semua SKPD dan unit kerja termasuk puskesmas dan sekolah yang ada di kota Sukabumi,” pungkasnya. (sya)