SUKABUMITIMES.COM – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menghimbau kepada semua masyarakat untuk waspada di puncak hujan ekstrem.
Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik kepada sukabumitimes.com setelah acara Pengawasan Daerah Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Sukabumi di salah satu hotel yang ada di kota Sukabumi pada Selasa (5/11/2024).
Novian mengungkapkan berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG itu puncak hujan ekstrem di bulan November.
“ini bisa kita lihat kan di awal November ini hujan turun dengan lebat yang disertai dengan angin,” ungkap Novian .
Namun untuk di Kota Sukabumi ini, lanjutnya, skala bencana masuk dalam kategori ringan, terutama bencana-bencana yang terjadi pun karena kurang perawatan.
“Seperti banjir limpasan, saluran air yang tidak terpelihara, ataupun ada masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, Kalak Novian menyebutkan tidak ada siaga satu, hanya saja kita selalu bersiap siaga 24 jam.
“Kita persiapkan sejumlah anggota 13 personel untuk memonitor daerah rawan bencana,” sebut Kalak BPBD Kota Sukabumi.
Masih ujar Novian, untuk daerah yang potensi titik rawan bencana itu ada di wilayah Gunungpuyuh, sebagain Cikole, Sepanjang aliran sungai Cimandiri, yaitu Baros dan Lembursitu.
Strategi khusus yang dipakai dalam menghadapi puncak cuaca ekstrem itu adalah dengan melakukan monitoring setiap hari.
“Dalam kondisi cuaca seperti apapun, kita terus memonitor titik yang dianggap rawan bencana dan terus berkoordinasi dengan aparat kelurahan,” bebernya.
Kedua, terus mensosialisasikan kepada masyarakat supaya terus siaga dan waspada sebagai langkah antisipasi hadapi cuaca ekstrem ini, serta dan menjaga lingkungan supaya terhindar dari segala bencana.
Ia juga menjelaskan bahwa kebanyakan pohon yang tumbang di kota Sukabumi itu kebanyakan milik pribadi.
“Saya mengimbau kepada masyarakat kota Sukabumi yang memiliki pohon pribadi, bukan hanya nanam tetapi juga merawatnya, dipelihara, diukur ketinggiannya,” imbaunya.
“Saya juga berpesan kepada masyarakat dan juga dinas terkait (pertamanan) untuk menjaga ketinggian pohon dan batasannya.
“Jika pohon tumbang pun tidak akan mengancam rumah ataupun kendaraan,” pungkasnya. (sya)