SUKABUMITIMES.COM – Kondisi UMKM di kota untuk sekarang dalam kondisi yang mulai bangkit terutama setelah pandemi Covid-19 tahun 2020.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan hal yang demikian saat membuka kegiatan Pesona Swarga Bumi yang diselenggarakan dari tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024 di halaman kantor Pegadaian Kota Sukabumi pada Sabtu (31/8/2024)
Kusmana mengungkapkan bahwa jumlah pelaku usaha termasuk juga UMKM di kota Sukabumi saat ini tercatat kurang lebih 26 ribu.
“Salah satu para meter kebangkitan pelaku usaha nampak ketika penyelenggaraan kulinary night. Volume para pelaku usah saat itu mencapai Rp.500 juta, bahkan hampir menyentuh Rp.600 juta. Itu pasti akan membuat ekonomi menjadi bangkit,” ucapnya.
Kang Tutus melanjutkan setelah gelaran kulinary night itu, banyak pihak yang mendorong kegiatan serupa untuk dilanjutkan dan dilaksanakan secara rutin.
“Saya menyarankan juga selain di fasilitasi juga alangkah baiknya dilakukan secara mandiri. Seperti yang saat ini di belakang kantor balai kota Sukabumi, kita bantu penerangan nya saja, secara otomatis secara mandiri bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Kusmana menambahkan kegiatan-kegiatan seperti kulinary night itu perlu untuk diteruskan dan dikembangkan. Namun harus berkolaborasi dengan pihak lain.
“Alangkah lebih baiknya jika kegiatan seperti Pesona Swarga Bumi atau yang lainnya itu jangan hanya pemerintah darah saja, melainkan pihak lain juga mendukungnya, seperti saat ini ada Pegadaian yang terlibat langsung. Jadi bukan hanya pemerintah saja, karena fiskal Kitakan terbatas. Dengan adanya sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak, apalagi komunikasi dengan orang yang mempunyai jaringan nasional tentu lebih mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Sukabumi,” optimisnya.
Menurut pria ramah ini, pihak Pemkot Sukabumi tengah mengkaji terminal sebagai pusat kuliner. Namun harapannya tidak serupa hari.
“Saya inginkan seperti yang ada di solo, kulinary night itu hanya dilaksanakan pada Sabtu malam dan di pagi harinya sudah bersih. Karena setelah itu, akan digunakan dengan kegiatan yang lain, sehingga ketika kita memberikan ijin lebih mudah.
Permasalahan yang banyak di singgung para pelaku usaha adalah masalah permodalan. Kusmana mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak alternatif yang bisa diakses langsung, seperti perbaikan maupun BPR.
“InsyaAllah dalam waktu dekat dari Kementrian Koperasi akan memberikan sosialisasi terkait sumber permodalan yang mudah diakses oleh para pelaku UMKM, termasuk yang dari PNM dan lain sebagainya,” pungkasnya. (sya)