SUKABUMITIMES.COM – Gerombolan Monyet ekor panjang membuat warga kampung Warga Kampung Kubang, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, resah.
Pasalnya, gerombolan monyet tersebut bukan hanya turun ke pemukiman, namun juga menyerang warga. Hal ini disinyalir habitat mereka terganggu dengan adanya pengerjaan pembangunan proyek jalan tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) seksi 3.
Hak tersebut diungkapkan oleh Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, Micky. Namun dirinya juga belum bisa memastikan, terlebih lokasi gerombolan monyet ini turun dari hutan Cirateun, Selasa (4/6/2024).
Menurut Micky, lokasi hutan Cirateun yang saat ini menjadi habitat monyet ekor panjang ini memang berdekatan dengan aktivitas pembangunan jalan tol Bocimi seksi 3.
“Sebelumnya memang pernah monyet ekor panjang turun tapi tidak sampai pemukiman , namun setelah adanya pengerjaan tol Bocimi ini monyet sampai ke pemukiman,’ ungkapnya.
“Menurut warga, sebelum ada pengerjaan Tol Bocimi itu, juga memang suka ada kawanan hewan (monyet) itu, tapi setelah ada aktivitas proyek Tol Bocimi, kawanan monyet itu sekarang sampai masuk pemukiman,” tandasnya.
Diperkirakan gerombolan monyet ekor panjang turun ke pemukiman ini sudah berlangsung lebih dari dua pekan dan membuat warga resah. Hal ini dikarenakan monyet ini sempat mengejar anak kecil yang sedang bermain dan juga masuk ke warung warga serta pernah juga akan masuk jendela rumah..
“Iya, itu ada videonya yah. Monyet tersebut tangannya sempat masuk jendela melalui pintu ventilasi udara dan menarik-narik gorden jendela rumah. Jadi, memang belum menyerang warga, cuma masuk pemukiman, tentunya meresahkan sekali buat warga,” tukasnya.
Dari cerita warga, memang hampir setiap hari gerombolan monyet ini terlihat di pemukiman, pernah tidak kembali beberapa hari telah warga mengejarnya.
“Dan justru sekarang monyet-monyet itu datang lebih dekat lagi ke warga dan makin berani. Dalam gerombolan itu jumlahnya ada lima ekor, namun yang sering turun itu dua ekor,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi keresahan warga, pihaknya mengaku telah berupaya melakukan evakuasi satwa liar jenis monyet ekor panjang tersebut, dengan pembuatan jerat manual menggunakan sistem tali jerat, sistem perangkap kandang, dan sistem pancingan dengan umpan satwa sesama jenis.
“Iya, kita kasih umpan lagi di untuk menjerat hewan itu. Iya, kita umpannya menggunakan hewan monyet juga. Namun, hingga laporan ini dibuat, proses upaya evakuasi masih berlangsung dan belum membuahkan hasil yang memuaskan,” pungkasnya. (sya)