Milangkala ke-44 Desa Sukamaju, Wabup Andreas Ajak Jaga Kearifan Lokal dan Lingkungan

SUKABUMITIMES.COM — Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, membuka secara resmi peringatan Hari Jadi atau Milangkala ke-44 Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis (23/10/2025).

Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kearifan lokal, budaya, dan kelestarian lingkungan di tengah arus pembangunan modern.

Beragam kegiatan digelar dalam peringatan ini, mulai dari lomba bola voli, pencak silat, jalan sehat, penanaman pohon, hingga tablig akbar. Puncak acara dimeriahkan dengan pertunjukan wayang golek yang menjadi simbol pelestarian seni tradisional Sunda.

Wabup Andreas mengapresiasi semangat warga Sukamaju dalam menjaga nilai-nilai budaya dan lingkungan.

“Setiap potensi yang ada di wilayah harus dikembangkan secara maksimal, namun tetap disesuaikan dengan kearifan lokal. Jaga budaya, jaga lingkungan, agar terbentuk ekosistem yang baik untuk masa depan,” ujarnya.

Andreas juga menyinggung rencana pembangunan infrastruktur yang akan menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2026. Pembangunan tersebut, kata dia, akan dilakukan secara bertahap mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten.

“Insya Allah tahun depan fokus kita adalah memperkuat infrastruktur, baik jalan, saluran irigasi, maupun sarana penunjang ekonomi lainnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, pembangunan yang efektif harus ditopang kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah dan pemerintah desa.

“Dengan kolaborasi yang baik, sektor agroindustri, pariwisata, dan hortikultura bisa berkembang bersama. Ini juga menjadi bagian dari 11 program prioritas pembangunan daerah,” kata Andreas.

Sementara itu, Kepala Desa Sukamaju, Herlan, menyebutkan bahwa peringatan milangkala tahun ini disusun dengan konsep yang menonjolkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

“Kami ingin masyarakat menikmati kegiatan ini, baik warga Sukamaju maupun dari luar desa. Semua kegiatan kami arahkan untuk memperkuat karakter masyarakat yang berbudaya, beretika, dan religius,” ujar Herlan.

Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah pelaksanaan isbat nikah massal yang diikuti oleh 61 pasangan suami istri dari berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memberikan pelayanan publik yang cepat, efisien, dan tepat sasaran. “Kami ingin membantu warga memperoleh legalitas pernikahan secara sah di mata agama dan negara,” tambah Herlan.

Selain kegiatan sosial, Desa Sukamaju juga berencana menggulirkan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di empat titik sebagai bagian dari program sektoral. Tak hanya itu, desa ini mulai mengarahkan warganya untuk beralih dari pertanian hortikultura ke penanaman padi dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Saat ini sudah ada sekitar 27 hektar lahan yang mulai ditanami padi. Respons masyarakat luar biasa, mereka antusias mencoba hal baru demi ketahanan pangan,” kata Herlan optimistis.

Peringatan Milangkala ke-44 ini menjadi momentum bagi Sukamaju untuk menatap masa depan yang lebih baik, menggabungkan semangat pembangunan dengan pelestarian budaya dan kelestarian lingkungan sebagai warisan bagi generasi berikutnya. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *